Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 08 Desember 2020 | 06:57 WIB
ILUSTRASI Kota Serang banjir. (Bantennews)

SuaraBanten.id - Pada penghujung tahun 2020, hujan terus mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satunya Kabupaten Serang di Banten.

Meningkatnya curah hujan belakangan bahkan menyebabkan debit air di Sungai Ciujung meningkat drastis. Ditambah lagi, kiriman air dari hulu Kabupaten Lebak ke wilayah aliran sungai hilir Kabupaten Serang makin memperparah keadaan.

Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang mencatat, setidaknya enam kecamatan terendam banjir cukup parah, diantaranya Kecamatan Kibin, yaitu di Desa Nagara dan Desa Cijeruk.

Selanjutnya Kecamatan Pamarayan, diantaranya Desa Sangiang dan Desa Wirana. Sementara Kecamatan Tunjungteja, yakni di Desa Bojong Pandan. Kecamatan Cikeusal, terdiri dari Desa Gandayasa dan Desa Panosogan.

Baca Juga: Kadis PU Sebut Banjir di Medan Bukan Karena Drainase yang Buruk

Sedangkan, Kecamatan Padarincang terletak di Desa Citasuk dan Desa Batukuwung. Terakhir, Kecamatan Tirtayasa, terdapat di Desa Tengkurak.

“Tinggi muka air rata-rata 10 centimeter hingga 70 sentimeter. Ini semua pun masih dalam pantau BPBD Kabupaten Serang,” kata Manager Crisis Center pada BPBD Kabupaten Serang, Jhoni Efendi di ruang kerjanya, Senin (7/12/2020)

Kepada Bantenhits (jaringan Suara.com), Jhoni menerangkan, pusat pengendalian operasi memberangkatkan empat Tim Reaksi Cepat BPBD ke enam titik daerah terdampak banjir guna memberikan pertolongan cepat.

“Dari hasil olah data yang dilakukan dilapangan diperoleh sebanyak 235 rumah, 250 KK (kepala keluarga), dan 796 jiwa terdampak banjir,” pungkasnya.

Baca Juga: Kelompok Diduga Pendukung Rizieq Tembaki Polisi di Tol Jakarta-Cikampek

Load More