SuaraBanten.id - Habib Rizieq Positif corona. Foto hasil tes swab COVID-19 Habib Rizieq Shihab beredar.
Hasil tes Habib Rizieq Shihab positif corona itu dikeluarkan lembaga medis MER-C.
Dalam foto itu disebut bahwa pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu terkonfirmasi positif COVID-19.
Tertulis dalam foto tersebut nama Muhammad R Shihab, lahir pada 24 Agustus 1965, sama dengan tahun kelahiran Habib Rizieq.
Sementara tes swab digelar pada 27 November 2020 dan hasilnya keluar pada 28 November 2020.
"Jenis pemeriksaan: SARS-Cov-2 Nucleic Acid Test (RT-PCR), Hasil: Positif," tulis surat tersebut.
Kabar ini langsung dibantah oleh Manajer Operasional MER-C, Rima Manzanaris. Dia menyebut surat itu tidak benar.
"Bukan (dari MER-C)," jawab Rima dalam pesan singkat kepada Suara.com, Selasa (1/12/2020) malam.
Ketua DPP FPI Slamet Maarif juga mengklaim foto hasil swab test Covid-19 itu tidak benar.
Baca Juga: Menantu Rizieq Kompak Ogah Datang ke Polda
Meski Slamet tidak menjelaskan tentang status kesehatan Imam Besar FPI yang sempat dirawat di RS Ummi, Bogor pada pekan lalu tersebut.
"Itu hoaks, Sudah konfirmasi dengan IB HRS. Alhamdulillah sehat," kata Slamet saat dikonfirmasi Suara.com, Selasa.
Sementara itu, Ketua DPP FPI Slamet Ma'arif menegaskan, foto yang beredar dan menyatakan Habib Rizieq positif corona adalah bohong, tidak benar atau hoaks.
"Itu hoaks," ucap Slamet saat dikonfirmasi Suara.com, Selasa (1/12/2020).
Ia menyatakan hoaks karena dirinya telah bertanya langsung kepada Rizieq Shihab. Meski demikian, Slamet tidak menjawab soal hasil tes swab Habib Rizieq yang sebenarnya.
"Sudah konfirmasi dengan IB HRS (Habib Rizieq Shihab," katanya singkat.
Di sisi lain, Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (Asmapi) Edy Mulyadi mengendus adanya upaya operasi intelijen terhadap pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Operasi intelijen itu sengaja dilakukan agar Habib Rizieq positif corona.
Edy menjelaskan kalau operasi intelijen itu disusun sejak tiga hari sebelum Rizieq pulang ke Indonesia. Menurutnya, operasi intelijen itu sengaja dilakukan karena penguasa yang sudah tidak bisa menjerat Rizieq dengan kasus-kasus hukum sebelumnya.
"Saya mendengar ada operasi intelijen ini. Kedatangan HRS yang disambut ratusan ribu bahkan jutaan umat di bandara, jadi pintu masuk. Ditambah kegiatan beruntun di Petamburan, Tebet, dan Megamendung, rezim merasa semakin punya dalih mengcovidkan Habib," kata Edy dalam sebuah video yang diunggah akun YouTube MySharingTv pada Selasa (1/12/2020).
Sebelumnya, beredar hasil test PCR tertanggal 28 November 2020 yang menyatakan bahwa Habib Rizieq positif corona. Dalam surat hasil PCR tersebut tercantum nama dr. Arif Rahman. Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari pihak Habib Rizieq terkait hal tersebut.
Edy menganggap operasi intelijen itu tidak dilakukan secara sederhana. Pasalnya, untuk melancarkan operasi intelijen tersebut, mereka tidak segan-segan mengorbankan sejumlah pejabat Polri yang dianggap tidak becus dalam menangani protokol kesehatan di wilayahnya.
Sekretaris Jenderal GNPF Ulama itu juga menilai, kalau operasi intelijen tersebut berusaha untuk membangun opini kalau acara Rizieq di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor menjadi klaster Covid-19.
Karena itu, pemerintah pun sibuk melakukan penyemprotan disinfektan dan melaksanakan tes usap Covid-19 di wilayah tersebut.
"Penguasa berharap tes massal ini akan menemukan banyak orang terpapar Covid-19 di Petamburan. Tapi Allah gagalkan rencana busuk dan jahat mereka. Hasil tesnya hanya lima orang yang positif Covid-19. Itu pun kelimanya tidak hadir pada acara di Petamburan, mereka terpapar Covid-19 sepulang liburan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Beredar Surat Hasil Swab MER-C Sebut Rizieq Positif Covid-19, Benarkah?
-
Menantu Rizieq Kompak Ogah Datang ke Polda
-
Warga Diminta Pasang Bendera Foto Habib Rizieq saat Reuni Akbar 212 Besok
-
Istana ke Kubu Rizieq: Tak Perlu Kerahkan Massa, Negara juga Punya Kekuatan
-
Mangkir Dipanggil Polisi, Pengacara HRS: Beliau Sehat Tapi Sedang Istirahat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur
-
Krisis BBM Shell: Pesan Haru Karyawan untuk Teman yang Dirumahkan di Tengah Badai Kelangkaan Energi
-
Optimisme Menguat, Investor Global Tingkatkan Proyeksi Harga Saham BBRI
-
BRI Dorong UMKM, Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Sentuh 2,5 Juta Debitur
-
PPP Lebak Kembali Usung Mardiono, Pilih Stabilitas di Tengah Isu Evaluasi Partai