Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Selasa, 24 November 2020 | 11:04 WIB
Sebagai ilustrasi: Seorang guru memberikan arahan kepada siswa saat pengumpulan tugas di SD Negeri 2 Tlogolele, Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020). [ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho]

SuaraBanten.id - Satuan Tugas Covid-19 Kota Serang, Banten menutup sementara Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nur El-Qolam, Banjar Agung, Kota Serang. Alasannya, sekolah itu kedapatan melaksanakan pembelajaran secara tatap muka.

Padahal, Wali Kota Serang Syafrudin menyebutkan bahwa pembelajaran tatap muka di Kota Serang baru akan dilaksanakan pada Januari 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Dilansir dari Bantennews.co.id (jaringan Suara.com), saat ini pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang baru melakukan sebatas simulasi pembelajaran tatap muka di masa pandemi.

“Sebenarnya beberapa sudah melakukan simulasi tatap muka untuk kelas 6 SD dan 3 SMP. Yang terpenting prokes (protokol kesehatan) akan diperketat. Nanti Disdik Kota Serang lah yang akan mengatur prokesnya. Makanya simulasi dulu. Dan kelas tidak boleh penuh,” ujar Syafrudin usai menghadiri acara puncak Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK, penutupan bhakti TNI KB-Kes terpadu dan launching Hari Kesatuan Gerak PKK KB-Kesehatan tingkat Kota Serang tahun 2020 di kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, Senin (23/11/2020).

Baca Juga: Satgas Covid-19 Diharapkan Terlibat saat Gelar Sekolah Tatap Muka di Kaltim

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Serang W Hari Pamungkas menuturkan, bahwa SDIT Nur El-Qolam melakukan pembelajaran tatap muka secara diam-diam. Pihaknya menerima laporan dari salah seorang wali murid.

“Sudah saya tutup barusan. Ada laporan dari orang tua. Saya minta cek Dinas Pendidikan dan minta langsung tutup,” ucap Hari.

Menurut Hari penutupan sekolah tersebut akan berlaku hingga awal Januari 2020 sesuai kesepakatan bersama para Menteri untuk membuka kembali sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hingga berita ini diturunkan wartawan masih mencoba mendapatkan konfirmasi dari pihak sekolah terkait.

Baca Juga: Pusat Jangan Lepas Tangan, DPR: Pembukaan Sekolah Bukan Trial and Error

Load More