SuaraBanten.id - Penelitian vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Brasil ditunda karena adanya temuan yang tidak terduga. Apa kata Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Indonesia?
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19 IDI Prof. Zubairi Djoerban, masyakarat harus menunggu keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI yang akan menilai berdasarkan uji klinis vaksin di berbagai negara.
"Bisa kita menunggu penilaian BPOM dari hasil penelitian di banyak negara yang lain. Apakah vaksin China, Sinovac ini efektif dan aman atau tidak," ujar Prof. Zubairi saat dihubungi suara.com, Rabu (11/11/2020).
Ia mengatakan nantinya BPOM akan mengeluarkan putusan, apakah vaksin sinovac tetap mendapat Emergency Use Authorization (EUA) atau tidak.
EUA adalah persetujuan penggunaan obat atau vaksin saat kondisi darurat kesehatan masyarakat, misalnya seperti masa pandemi Covid-19.
EUA biasanya diberikan karena saat ini semua obat dan vaksin Covid-19 kebanyakan masih dalam tahap pengembangan.
"Menunggu dikeluarkannya izin sementara Emergency Use Authorization oleh BPOM, dan sekarang belum keluar," jelas Prof. Zubairi.
Selain menunggu BPOM, masyarakat juga bisa bersabar menunggu selesainya uji klinis tahap 3 akhir, hingga hasil lengkapnya dipublikasi oleh peneliti.
"Jadi misalnya, di Indonesia vaksin yang diimpor dari China udah dateng, harusnya sabar sedikit menunggu uji klinik fase 3 selesai baru dipakai," katanya.
Baca Juga: Brasil Tunda Uji Klinis Vaksin Sinovac, Ini Kata Satgas Covid-19
Hal ini tentu saja sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang mengakui jika vaksin dibutuhkan cepat tapi bukan berarti dilakukan dengan tergesa-gesa, harus juga dipastikan efektif dan aman penggunaannya.
"Jadi masih mungkin bahwa vaksin sinovac sebetulnya aman, masih mungkin juga tidak aman, belum tahu kita, perlu nunggu beberapa hari ke depan. Masih menunggu hasil dari penelitian yang dikerjakan mengenai penyebab efek samping itu," tutur Prof Zubairi.
Profesor yang berpraktik di RS Kramat 128 Jakarta Pusat itu mengatakan, hingga saat ini sebanyak 10.000 relawan uji klinis di Brasil menerima vaksin, namun ada satu orang yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius, sehingga uji klinis ditangguhkan.
Sampai saat ini belum ada kejelasan apa penyebab relawan tersebut mengalami KIPI serius. Sedangkan pihak sinovac sendiri mengklaim jika KIPI serius atau Serious Adverse Event (SAE) yang dialami seorang relawan itu tidak berkaitan dengan vaksinasi.
"Setelah berkomunikasi dengan mitra Institut Butantan Brasil, kepala institut tersebut yakin bahwa insiden KIPI serius atau SAE tersebut tidak ada hubungannya dengan vaksin. Sinovac akan terus berkomunikasi dengan Brasil mengenai masalah ini. Uji klinis di Brasil dilakukan secara ketat sesuai dengan persyaratan GCP (good clinical practice) dan kami yakin dengan keamanan vaksin tersebut," terang Sinovac di situsnya.
Berita Terkait
-
Apakah Daviena Skincare Sudah BPOM? Begini Cara Memeriksanya
-
Buat Surat Terbuka, Nikita Mirzani Minta BPOM Jadi Saksi Ahli di Sidang Kasusnya Lawan Reza Gladys
-
Stevia Aman Gak Sih? BPOM sampai Guru Besar IPB Jawab Tudingan Picu Diabetes dan Kanker!
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Indomie Soto Banjar Mengandung Zat Pemicu Kanker? Ini Kata Otoritas Taiwan dan BPOM
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Kejari Kota Tangerang Geledah Kantor PT ASM: Usut Dugaan Korupsi Proyek PT Angkasa Pura Kargo
-
Tragis! Bocah Kendarai SUV Sebabkan Kecelakaan Maut di BSD, Satu Tewas
-
500 Warga Banten Tertipu Jual Beli Tanah Kavling Murah
-
Berkat BRI, JJC Rumah Jahit Kian Berkembang dan Berdayakan Perempuan
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur