Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 09 November 2020 | 15:45 WIB
Ribuan Demonstran yang tergabung dalam Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) kembali melancarkan aksi unjuk rasa tolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Mereka melangggang bebas melintasi Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang tanpa hambatan menuju Istana Presiden, Jakarta Pusat, Kamis, (22/10/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

SuaraBanten.id - Ribuan mahasiswa dari 14 kampus demo besar di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/11/2020). Demo ini bertepatan dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

Ribuan mahasiswa yang gelar demo di hari pahlawan itu tergabung dalam aliansi Komite Revolusi Pendidikan Indonesia (KRPI).

“Ada sembilan kampus yang sudah konfirmasi, kemungkinan ada 14 kampus yang ikut. Setiap kampus dua Metromini. Kalau satu Metromini sekitar 40-50 orang, sekitar seribu, belum termasuk massa cair,” kata Humas KRPI Abia Indou, Senin (9/11/2020).

Agenda mereka adalah menuntut agar Presiden Jokowi mencabut UU Nomor 11 Tahun 2020, tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Baca Juga: Semprot Rezim Jokowi Pakai Kata Kasar di TV, Munarman Langsung Ditegur

Sejauh ini, kata dia, sejumlah kampus swasta yang telah mengonfirmasi akan ikut demo mahasiswa 10 November besok, di antaranya adalah Universitas Nasional, IISIP Jakarta, Universitas Pancasila, dan Universitas Tama Jagakarsa.

Ratusan mahasiswa gabungan mengepung Kantor Pemkot Tangerang, Senin, (12/10/2020). Kedatangan mereka untuk meminta Wali Kota Tangerang Arief Wismasnyah dan DPRD Kota Tangerang menyatakan sikap menolak Omnibus Law Cipta Kerja. [Suara.com/Irfan Maulana]

Sedianya, mereka akan menggelar long march dari Kantor Organisasi Buruh Internasional (ILO) di MH Thamrin, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.00 WIB, menuju Istana.

Sesampainya di Istana, mahasiswa akan menggelar aksi damai menuntut Jokowi mencabut UU Cipta Kerja.

Abia menuturkan, bakal ada pula peringatan khusus untuk mengenang para mahasiswa yang meninggal dalam demonstrasi #ReformasiDikorupsi pada September 2019 lalu.

“Karena ini juga bersamaan dengan Hari Pahlawan Nasional, maka dari itu kami juga nanti ada pembakaran seribu lilin untuk 5 mahasiswa yang wafat di medan juang dan juga matinya demokrasi di Indonesia, juga HAM di Papua,” ucap Abia.

Baca Juga: Kepulangan Rizieq Shihab, Otoritas Bandara Soetta: Perlu Konfirmasi Lagi

Unjuk rasa pada 10 November juga akan digelar mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Mereka menuntut pencabutan UU Cipta Kerja.

Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan gerbang Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi]

BEM SI akan turun ke jalanan Ibu Kota pada Selasa 10 November. Mereka menyatakan akan mendatangi Istana Negara dan mengganggu stabilitas negara.

“Pada 10 November 2020, bertepatan dengan Hari Pahlawan, BEM Seluruh Indonesia akan kembali meramai Istana Negara sebagai sikap bahwa mahasiswa tidak akan tinggal diam saat kepentingan rakyat diinjak-injak oleh para pemangku kebijakan,” kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Remy Hastian.

Load More