SuaraBanten.id - Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) tahun 2021 akan segera direalisasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Sosial (Dinsos) guna mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Berdasarkan rencana, bantuan sosial berupa fasilitasi usaha produktif tersebut akan disalurkan kepada 2.500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dinsos Provinsi Banten, Budi Darma Sumapradja menyampaikan, bantuan sosial tersebut merupakan wujud komitmen sinergitas Pemprov Banten dengan Pemerintah Pusat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Ia menambahkan, bantuan itu tidak berwujud uang tunai, melainkan berupa barang yang bisa dimanfaatkan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk berwirausaha.
"Ada usaha ekonomi produktif, yaitu mereka yang tidak pernah sama sekali masuk ke dunia wirausaha. Kita akan perkenalkan dan membawa KPM yang sudah lebih dulu berwirausaha menjadi motivator dari mereka untuk mereka," ujar ujar Budi di jakarta, Senin (26/10/2020).
"Jadi nanti dikasih bantuan modal berupa barang, tidak berupa uang. Kemudian barang itu bisa mereka putar melalui proses bisnis," kata Budi Dharma, saat menjadi narasumber pada dialog bertemakan 'Efektivitas Guyuran Bansos di Tengah Pandemi'," sambungnya dikutip dari Antara.
Ia juga menyebut, bantuan tersebut akan disalurkan kepada sekitar 2.500 KPM yang merupakan 'lulusan' penerima bansos Jamsosratu.
"2.500 KPM itu kami ambil dari penerima bansos Jamsosratu yang sudah sejak 2013 digulirkan sampai 2020 ini. Nah, berdasarkan assessment, pendampingan, itu banyak keluarga binaan yang sudah meningkat secara ekonomi," ujar Budi.
"Jadi nanti tahun 2021, 2.500 KPM tadi akan graduate (lulus), Anda lulus dari kemiskinan. Kita harapkan bisa mandiri, karena ada bantuan modal," imbuhnya.
Baca Juga: Go Digital ASEAN, 20.000 UMKM Siap Masuk Ekosistem Digital
Ia menjelaskan, ada perbedaan mendasar dalam program-program terkait bantuan usaha ekonomi produktif di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam hal ini, Dinsos sebagai OPD yang menangani persoalan kesejahteraan sosial, tujuan utamanya yaitu menjadikan masyarakat bisa berdaya secara ekonomi dan sudah berupaya untuk meningkatkan taraf hidup.
"Kalau di OPD-OPD yang sifatnya lebih pada 'leading sector' perekonomian, program usaha ekonomi produktif semacam ini harus berhasil, karena itu adalah OPD yang menangani perekonomian. Kami OPD yang menangani kesejahteraan sosial.
"Jadi keberhasilan bantuan tersebut bukan tujuan utama. Tapi bahwa masyarakat secara ekonomi telah berdaya itu tujuan utama. Jadi yang penting ada pergerakan ekonomi dulu. Ini yang harus dipahami. Jadi secara sosial yang penting masyarakat sudah berusaha, mengupayakan sesuatu untuk peningkatan taraf hidup," kata Budi.
Budi juga berharap, program-program berkelanjutan secara sinergis dilakukan antar OPD di Pemprov Banten.
"Jadi yang sudah meningkat itu kita setop bantuan, kita beri bantuan lanjutan yang lain. Kami berharap, sustainabilitas ini tidak hanya di dinas sosial. Jadi setelah kemiskinan kita bina, ada yang meningkat itu ditangkap oleh OPD lain, ada dinas koperasi, UMKM, dan lainnya," kata dia.
Berita Terkait
-
Go Digital ASEAN, 20.000 UMKM Siap Masuk Ekosistem Digital
-
Pegawai Positif Covid-19 Meninggal, Dinsos Sumut Gelar Swab Test Massal
-
Menkop UKM Blak-blakan soal 3 Masalah UMKM untuk Go Digital
-
BMKG Sebut Gempa Kemarin Bukti Aktivitas Tektonik di Pesisir Selatan Naik
-
Dijadikan Nama Jalan di Bogor, Ini Sekilas Sosok KH Tubagus Muhammad Falak
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Warga Tangerang Blokade Jalan, Truk Tambang Kocar-kacir!
-
5 Fakta Panas di Balik Aksi Warga Legok Hadang Puluhan Truk Tambang Monster
-
Mengungkap Lubang Hitam di Balik Amuk Warga Lawan Truk Tambang
-
Perbup Ada, Truk Tetap Liar! Saat Warga Legok Buktikan Aturan Jam Operasional Cuma Macan Kertas
-
Kesabaran Warga Habis: Puluhan Truk Tambang Monster Dihadang Paksa di Perbatasan Tangerang-Bogor