SuaraBanten.id - Komika Abdur turut mengomentari sejumlah komentar netizen terkait alasan dirinya enggan bersuara menanggapi polemik Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Melalui akun Instagramnya, pemilik nama lengkap Abdurrahim Arsyad ini menjelaskan alasan dibalik ia tak mau turut bersuara belakangan ini.
“Buat kalian yang suka komentar ‘Abdur mana suaramu mana kritikanmu bagaimana dengan nahkoda kapal tua kita, Ibu Pertiwi menangis melihatmu. Ta* kucing,” ujar Abdur, Rabu (14/10/2020) melalui Instagramnya.
Ia lantas menyebut, kini tak bisa seaktif dulu karena saat itu Presiden RI adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Syahganda dan Jumhur Jadi Tersangka, Rachland: Gampang Uji Kebenarannya
“Dulu saya berani karena presidennya SBY, militer tapi slow. Ini ada yang katanya slow tapi rasanya otoriter. Saya bisa apa? Bisa mati,” kata Abdur.
Dalam unggahannya itu Abdur juga mengajak semua orang untuk turut mempelajari pandangan para pakar terkait polemik tersebut dan tidak asal ikut aksi.
“Pakar-pakar kan sudah kasi pandangan, bantahan. Ikuti, pelajari. Apa lagi yang kalian harapkan dari saya? Saya bisa bicara apa? Omongan saya tidak akan lebih baik dan lebih jelas dari mereka,” ujarnya.
Ia juga menuturkan, masyarakat harus satu barisan. Tidak asal jalan dan malah merusak barisan yang sudah ditata berbagai kalangan yang bergerak di jalan dan para pakar melalui kajian mereka.
“Kita semua satu barisan. Bagus. Kalian-kalian ini yang jadi ta* kucing di jalan, merusak barisan, slow. Yang kita lawan ini pintar. Pintar adu domba. Jadi jangan mau diadu domba,” ujarnya.
Baca Juga: Tengku Zul Sebut Dalang Asing Benar-benar Ada, Sindir Demo UU Cipta Kerja?
Abdur juga mengajak netizen untuk mendoakan para demonstran yang langsung turun ke jalan.
“Yang turun kejalan kita doakan, bantu dengan open donasi kalau ada. Baik mereka yang berdarah-darah di jalan, maupun kita yang support dari kejauhan itu sama-sama dalam satu barisan perjuangan,” ujar Abdur.
Berita Terkait
-
Di Kongres Demokrat, SBY Singgung Cawe-cawe, Abuse Of Power Adalah Dosa Terbesar
-
Prabowo Akan Gandeng Jokowi dan SBY di Danantara, Pengamat: Bagi-bagi Kekuasaan
-
Kehadiran SBY dan Jokowi dalam Peresmian Danantara Disorot Sebagai Upaya Konsolidasi Politik
-
Tanpa Dihadiri Megawati, Prabowo Resmikan Danantara Didampingi Jokowi dan SBY
-
SBY: TNI Aktif Itu Tabu Masuk Dunia Politik
Terpopuler
- Bandingkan Menu Makanan Gratis Demo Indonesia Gelap dengan MBG, Publik: Gak Perlu Drama Efisiensi..
- Baru 5 Bulan Cerai, Nisya Ahmad Dirangkul Mesra Seorang Pria, Diduga Kuasa Hukumnya Sendiri
- Sherly Tjoanda Kebanting, Segini Harta Kekayaan Trisal Tahir: Wali Kota Terkaya Indonesia
- Sempat Berseteru Dengan Arumi Bachsin, Ini Kabar Terbaru Maria Lilian Pesch
- Firdaus Oiwobo Minta Maaf ke Hotman Paris: I Love You, Mudah-mudahan Enggak Marah ke Gue
Pilihan
-
Naturalisasi Jairo Riedewald Tidak Diproses!
-
100 Hari Kerja Rudy-Seno: Penerima Program Pendidikan Gratis Segera Diumumkan
-
Profil Dean James: Arek Surabaya, Jagoan Go Ahead Eagles
-
Rusun ASN di IKN Hadir dengan Kualitas Apartemen, Harga Terjangkau
-
7 Rekomendasi HP Terbaik di Bawah Rp 10 Juta Februari 2025, Performa dan Fitur Flagship
Terkini
-
Kubu Andhika-Nanang Bersyukur MK Batalkan Kemenangan Ratu Zakiyah-Najib Hamas
-
Wawali Tangsel Pilar Saga Ichsan Temukan Makanan Berformalin dan Boraks di Pasar 8 Alam Sutera
-
Patuhi Putusan MK, Dede Rohana Siap Jemput Kemenangan Ratu Zakiyah yang Tertunda
-
Kemenangan Istri Yandri Susanto di Pilkada Serang Dibatalkan, KPU Banten Angkat Bicara
-
MK Batalkan Kemenangan Ratu Zakiyah di Pilbup Serang, Minta KPU Lakukan Pemilihan Suara Ulang