SuaraBanten.id - Perkembangan wabah COVID-18 di Provinsi Banten kian mengkhawatirkan. Tercatat hingga saat ini jumlahnya mencapai 4.023 kasus.
Merujuk data terbaru yang dibagikan dari infocorona.bantenprov.go.id, Jumat (18/9/2020), jumlah kasus positif keseluruhan mengalami kenaikan sebanyak 128 kasus sehingga total KK di Banten mencapai 4.023 kasus.
Rinciannya, total pasien yang dirawat naik sebanyak 94 orang sehingga total pasien yang dirawat sebanyak 1.184 orang.
Pasien yang sembuh juga bertambah 23 orang sehingga total orang-orang yang sembuh mencapai 2.675 orang. Sedangkan korban jiwa akibat Covid-19 bertambah dua orang menjadi 164 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, adanya Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak disiplin saat melakukan isolasi mandiri tidak disiplin jadi salah satu faktor yang mempengaruhi.
“Dia tidak disiplin tata cara isolasi mandiri di rumah sehingga potensi tinggi penularannya kepada anggota yang lain. Jadi saat ini trennya satu anggota keluarga menularkan ke anggota yang lain,” kata Ati, Jumat (18/9/2020).
Ia mengatakan, akibat ketidakdisiplinan OTG memunculkam klaster baru penularan yaitu klaster keluarga. Ia juga mengungkapkan, dari 4.023 kasus positif Corona di Banten mayoritas berasal dari klaster keluarga.
Isolasi mandiri yang seharusnya bisa membantu memutus sebaran virus corona justru jadi klaster baru.
“Di kita klaster keluarga (mayoritas), kedua klaster perkantoran tapi bukan ASN saja yang disebut perkantoran itu kantor bank dan perkantoran yang lainnya,” ujar Ati, melansir Bantennews (jaringan Suara.com).
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Harian Indonesia Tertinggi Ketiga Asia
Akibatnya, saat ini Pemerintah Provinsi Banten tengah mempersiapkan rumah singgah bagi pasien yang mengalami gejala ringan untuk mengantisipasi lonjakan klaster keluarga.
Baru ada 7 rumah singgah yang tersedia di wilayah Tangerang Raya. Pihaknya sudah menginstruksikan semua daerah menyediakan rumah singgah.
“Provinsi kalau terjadi lonjakan kasus kita akan mensetting kantor di KP3B (Pemprov) yang gedung baru lagi finishing itu akan dijadikan rumah singgah. Kalau rumah sakit RSUD akan kembali jadi RS Rujukan Covid-19. Sekarang belum penuh kalau sudah hampir 100 persen kita buka kembali,” katanya.
Ati juga mengatakan, Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19) yang diterbitkan Kemenkes memiliki sisi menguntungkan dan melemahkan.
“Sisi keuntungannya kalau OTG di RS dikhawatirkan ketika pasien yang mengalami gejala berat sedang membutuhkan maka akan penuh. Yang benar-benar membutuhkan bisa tertampung karena targetnya menurunkan angka kematian di Indonesia,” jelasnya.
Berita Terkait
- 
            
              Selain Manusia, Kucing Juga Alami Masalah Pernapasan Akibat Covid-19
 - 
            
              5 Pantai di Kepulauan Riau yang Wajib Kamu Datangi Saat Liburan
 - 
            
              Belum Tentu Covid-19, Begini Cara Bedakan Batuk yang Terjadi Pada Anak!
 - 
            
              Puluhan Investor Bersiap Masuk Batam Usai Wabah Berakhir
 - 
            
              Positif Covid-19 di Mimika Bertambah 32 Kasus, Wabup: Naiknya Cepat Sekali
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Konsumsi Susu Indonesia Masih Tertinggal, Kemasan Aseptik Jadi Kunci Distribusi MBG Hingga Pelosok
 - 
            
              Laba Rp41,2 Triliun dan Aset Tembus Rp2.100 Triliun, BRI Mantap Lanjutkan Strategi Buyback Saham
 - 
            
              Viral, Pegawai Puskesmas di Kota Serang Asyik Senam saat Pasien Antri Pelayanan
 - 
            
              Lantik 269 Pejabat Baru, Wali Kota Serang Minta ASN Rajin Turun ke Masyarakat
 - 
            
              14.000 Lebih Pengunjung Padati FLOII Expo 2025: Bukti Potensi Besar Industri Tanaman Hias Indonesia