Bimo Aria Fundrika
Rabu, 16 September 2020 | 20:18 WIB
Nenek Wartinah berusia 100 tahun. (Suara.com/Sofyan Hadi)

Meski saat ini kondisi sang nenek mulai melemah. Namun para cucu lebih memilih merawat sang nenek di rumah ketimbang harus dibawa ke Rumah Sakit. Lantaran bagi cucu, usia yang sudah sangat tua menjadi alasan mereka untuk pasrah dengan keadaan sang nenek.

"Enggalah (dibawa ke Rumah Sakit). Lagian ini kan sakitnya karena umur. Kasihan juga kalau dibawa ke dokter. Malah nanti ga bisa mencerna obat. Lagian nenek kan udah ga bisa denger ga bisa ngomong, jadi nanti ga bisa bilang bagian mananya yang sakit," ungkapnya.

"Dulu juga pas di Indramayu, nenek pernah amanat ke tetangga. Kalau rumahnya 3 hari nutup aja, mending didobrak. Takutnya dia sudah meninggal. Itu sampai amanat gitu. Terus juga nenek sampe udah beli kafan sendiri waktu itu," imbuhnya.

Kini, para cucu merawat sang nenek dengan penuh kasih sayang. Mereka bergantian untuk menyuapi, memandikan, hingga membersihkan jika sang nenek harus buang air.

Selain itu, para cucu sudah menyiapkan kuburan bagi sang nenek jika nanti meninggal dunia. Rencananya, sang nenek akan dimakamkan tidak jauh dari kuburan anaknya yang juga dikubur di Kota Serang.

"Kita sudah ngobrol para cucu, paling nanti dikubur disini aja. Deket sama kuburan Ibu saya. Kalau kakek sih disana (Indramayu). Karena nenek juga sebelumnya ga minta dikubur dimana. Yang penting dikafani dan diurus jenazahnya," ujar dia. .

Kontributor : Sofyan Hadi

Load More