Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 11 September 2020 | 20:44 WIB
Ilustrasi pasien (Unsplash)

"Setiap harinya kan nutup warteg jam 11 malem, jam 2 nya belanja ke Pasar Cimanggis. Kemungkinan dua tempat itu, tapi bisa jadi juga terpapar di rumah sakit saat berobat dengan penyakit darah tinggi dan tipesnya," ungkap Yudi.

Ia sendiri mengaku, pihaknya dan warga setempat resah karena belum ada tracing kontak yang dilakukan oleh satuan gugus tugas. Padahal, pihaknya sudah memberitahukan perihal pemilik warteg positif.

"Sebetulnya, kami juga sudah berkoordinasi dengan puskesmas kalau ada yang merasa pernah kontak datang ke puskesmas untuk tes rapid. Tetapi, sampai saat ini belum ada warga yang menanggapi dan belum ada jiga tracing kontak yang dilakukan satgas Covid-19," tutur Yudi.

Sedangkan untuk membantu memenuhi kebutuhan makan, dua anak yang isolasi mandiri di rumah, para warga membuka donasi bantuan. Baik berupa uang, makanan instan dan siap makan atau yang lainnya.

Baca Juga: Pasien Corona Bunuh Diri di RSD Wisma Atlet Baru Jalani Isolasi Sehari

"Donasinya baru dibuka dua hari, alhamdulillah sudah terkumpul Rp600 ribu dan kebutuhan makanan lainnya," tutup Yudi.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More