SuaraBanten.id - John Kei, otak di balik aksi perusakan dan pembunuhan terhadap kelompok Nus Kei di Kosambi, Jakarta Barat dan Perumahan Green Lake City Cluster Australia Boulevard, Cipondoh, Kota Tangerang pada Jumat, (19/6) didakwa pasal berlapis.
Dakwaan itu dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang perdana kasus tersebut di Pengadilan Negeri Tangerang yang digelar secara daring, Jumat (11/9/2020).
Dalam sidang tersebut, Jaksa juga mendakwa pasal serupa kepada 22 anak buah John Kei.
"Kita mendakwa mereka dengan pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP, Pasal 460 KUHP, Pasal 170 ayat 2 KUHP, dan Pasal 412 KUHP tentang pembunuhan berencana," ujar kata Haerudin sesuai sidang.
Dalam sidang pembacaan dakwaan, JPU menuturkan kalau dakwaannya itu bukan tanpa sebab dan berdasarkan bukti yang ada. Hal ini bermula pada 20 Juni 2020 di kediamannya di Jalan Tytyan Indah Utama X, Kota Bekasi, Jawa Barat saat John Kei mengumpulkan anak buahnya.
"Jhon Kei bertemu anak buahnya mengatakan kepada anak buahnya tabrak dan rusak rumah Nus Kei dan bawa Nus Kei hidup atau mati," ujar Haerudin.
Kemudian setelah beberapa kali melakukan pertemuan baru mereka melancarkan aksinya pada Minggu, 21 Juni 2020 lalu.
Mulanya aksi mereka lalukan di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Mereka menyerang 2 orang kerabat Nus Kei, yakni AR dan YCR.
Baca Juga: Polisi Serahkan Berkas Perkara John Kei Cs ke Kejaksaan
Dalam aksi tersebut menyebabkan YCR tewas tempat denga luka bacokan disekujur tubuh. Sementara AR selamat dengan jari di tangan kiri yang putus akibat sabetan senjata tajam.
Setelah dari sana, kelompok John Kei kemudian pergi ke Perumahan Green Lake City Cluster Australia Boulevard, Cipondoh, Kota Tangerang untuk memburu Nus Kei.
Lantaran sang paman yang menjadi target tak ada, para tersangka lalu merusak kediaman korban.
"1 orang meninggal dunia dan 1 orang luka, jari tangan putus serta kerusakan parah di rumah saudara Nus Kei dalam kejadian itu," ungkap JPU.
Kendati begitu, Kuasa Hukum terdakwa Anton Sudanto menolak dakwaan tersebut. Anton menilai apa yang dilakukan oleh kliennya itu hanya spontanitas saja.
"Dugaan pembunuhan berencana itu tidak pernah sama sekali terlintas dihati mereka. Namun 22 orang itu datang hanya untuk menagih hutang kepada Nus Kei terkait sengketa John Kei dengan Pamannya," tegas Anton.
Tag
Berita Terkait
-
Daftar Napi Kakap Dapat Diskon Hukuman HUT RI: Mario Dandy, John Kei dan Koruptor Terima Remisi
-
Kontroversi di Balik Jeruji: John Kei, Ronald Tannur, dan Shane Lukas Terima Remisi Kemerdekaan
-
Ironi Kemerdekaan: Dinilai 'Berkelakuan Baik', Pembunuh Dini Sera, Ronald Tannur Dapat Remisi
-
Mengenal 3 Sosok "Raja" Debt Collector Paling Ditakuti, Sisi Kelam Penagihan Utang di Indonesia!
-
Umar Kei Siapanya John Kei? Kalahkan Gen Halilintar Punya 24 Anak dari 3 Istri
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kejari Kota Tangerang Geledah Kantor PT ASM: Usut Dugaan Korupsi Proyek PT Angkasa Pura Kargo
-
Tragis! Bocah Kendarai SUV Sebabkan Kecelakaan Maut di BSD, Satu Tewas
-
500 Warga Banten Tertipu Jual Beli Tanah Kavling Murah
-
Berkat BRI, JJC Rumah Jahit Kian Berkembang dan Berdayakan Perempuan
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur