Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 08 September 2020 | 11:42 WIB
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya ngamuk. (ist)

SuaraBanten.id - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya ngamuk ke lelaki bernama Musa saat di rapat paripurna penandatangan nota kesepakatan KUPA-PPAS APBD-P 2020 bersama DPRD Lebak pada Senin (7/9/2020) kemarin.

Saat itu Iti mau memberikan sambutan. Lelaki yang disemprot Anggota DPRD Lebak dari Fraksi PPP Musa Weliansyah. Kala itu, Musa mempersoalkan tidak adanya pengawalan dari Pemkab Lebak kepada jenazah Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat.

Dindin saat meninggal, jenazahnya setempat saat dibawa dari Rumah Sakit Tangerang ke rumah duka di Panggarangan, Lebak.

"Pak Musa jangan anggap remeh saya, dan jangan anggap saya lemah," kata Iti.

Baca Juga: Api Berkobar Dekat Kantor Partai Demokrat di Lebak Banten

Iti menuding Musa sering mengdiskriditkannya. Musa juga dituding lagi cari panggung dengan mempermasalahkan tindakan Pemkab saat kematian Dindin.

"Saya tahu, karena Pak Musa ingin sekali mencari panggung dari persoalan ini. Saya catat Pak Musa," ucap Iti dengan nada tinggi di Gedung DPRD Lebak.

Fakta baru

LL, perempuan muda yang terakhir bersama Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat sebelum meninggal. Perempuan LL ini menginap bersama Dindin di Hotel Marilyn Serpong, Kota Tangerang Selatan.

Sosok perempuan muda LL ini misterius. Sebab tak diketahui identitasnya. Karena polisi belum membuka identitas LL.

Baca Juga: Sosok Perempuan Muda LL Check In dengan Ketua DPRD Lebak Sebelum Tewas

Polisi hanya mengatakan jika perempuan LL ini adalah teman Dindin.

"Iya teman. Tapi kita belum bisa menyimpulkan apakah pacar? Istri? atau mungkin dia rekan kerja itu masih kita dalami," kata Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan.

Dindin Nurohmat meninggal misterius di Hotel Marilyn Serpong, Kota Tangerang Selatan. Sebelum Dindin tewas, ada seorang perempuan telepon resepsionis hotel untuk meminta bantuan.

Kejadian itu, Minggu (6/9/2020) kemarin. Sang perempuan itu berinisial LL. Dia perempuan muda.

Namun Kepolisian Tangerang Selatan tidak menjelaskan dengan rinci sosol perempuan LL itu. Yang pasti dia menginap bersama Dindin malam itu.

"Rekannya menghubungi petugas front office, dan dihubungi rumah sakit, kurang lebih pukul 04.00 WIB ada bantuan medis yang melakukan pemeriksaan di sana. Setelah itu korban dinyatakan meninggal dunia," kata Imam.

Dindin check in pada Sabtu 5 September sekira pukul 22.16 WIB lalu menginap seorang diri.
Lalu sekira pukul 02.00 WIB, politisi Gerindra itu mengeluh sakit dan menghubungi resepsionis hotel.

Dindin tak menginap seorang diri, melainkan ditemani pula oleh seorang wanita muda berinisial LL (28).

Perempuan LL lah yang kemudian menghubungi resepsionis hotel sekira pukul 02.00 WIB dan memberitahukan bahwa Dindin membutuhkan pertolongan medis darurat.

Meninggalnya Didin mengejutkan banyak pihak. Sebab keluarga ataupun rekan menyebut jika Didin tak memiliki riwayat penyakit jantung.

Setelah dilakukan visum luar, jenazah Dindin kemudian dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan di Desa Mekarjaya, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak.

"Jadi kronologisnya saat almarhum bersama rekannya (LL) menginap di sana di hotel, pada pukul 22.00 WIB masuk, jam dua malam mengeluh, karena dadanya," kata Iman Setiawan.

Polisi telah meminta keterangan beberapa saksi seperti resepsionis hotel dan perempuan LL.

Load More