SuaraBanten.id - Tewasnya lima orang korban minuman keras (miras) oplosan sudah membuat geger wilayah Kabupaten Tangerang. Lantaran pesta miras ciu oplosan yang diikuti 20 orang tidak hanya mengonsumsi daun sinte dan lem, namun juga obat excimer.
Penjual miras yang ditetapkan menjadi tersangka oleh polisi, Senop Sukarno mengaku, melihat pesta miras juga diselingi makan obat-obatan terlarang jenis Excimer.
"Yang megang obat juga ada. Obatnya enggak digerus, langsung dicampur saja. Obatnya excimer," ujar Senop di Mapolres Kota Tanggerang pada Jumat (28/08/2020).
"Obat tersebut, kalau kata mereka itu, sebagai netralisir karena minum (ciu). Itu sih kata mereka. Kalau saya, tidak," ungkapnya.
Baca Juga: Pesta Miras Berujung Maut di Tangerang: 4 Orang Masih Kritis
Tak heran, jika Senop mengungkapkan adanya penggunaan obat terlarang. Sebab, bapak satu anak ini juga turut nimbrung dalam pesta miras.
Namun, saat ditanya kembali, dia seolah ingin menarik ucapannya kembali.
"Tapi yang benar-benar lihat jelas beberapa orang doang. Nggak usah dibahas lah excimer," ucapnya.
Senop merupakan satu dari 20 orang yang menggelar pesta miras di Ruko Cluster Florence pada Minggu (23/08/2020) malam.
Akibat pesta miras tersebut, lima orang tewas. Mereka yang tewas masing-masing berinisial YO, BA, FR, PE, dan Ma. Mereka terdiri dari 3 warga Curug, dan 2 warga Panongan, Tangerang.
Baca Juga: Terungkap, Korban Tewas Akibat Miras Oplosan di Tangerang Juga Isap Sinte
Tak hanya korban tewas, empat orang yang ikut pesta miras tersebut juga kritis dan kini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Hermina, Tangerang.
Sementara itu, Satreskrim Polres Kota Tangerang masih akan terus melakukan pengembangan kasus tewasnya lima orang warga Tangerang.
Pasalnya, masih terdapat empat orang korban minuman keras (miras) oplosan yang masih kritis. Empat orang ini dari 20 orang yang melakukan pesta miras.
"Empat orang ini masih dalam keadaan kritis dan dirawat. Karena kondisi mereka kritis kami belum dapat keterangan lebih lanjut," ujar Ivan saat pengungkapan kasus pesta miras di Mapolres Kota Tangerang.
Ivan mengakui, keterangan para korban yang masih kritis dibutuhkan untuk menggali informasi lebih dalam terhadap kemungkinan adanya pelaku penjual miras lain.
"Saat ini kan yang diamanin (pelaku) cuma satu. Ini (pelaku lain) yang kami coba tanyakan kepada korban," ungkapnya.
"Kami juga akan mencoba lakukan uji laboratorium, sehingga nanti ketahuan unsur-unsur apa saja yang berada dalam minuman tersebut," paparnya.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Jeda Kompetisi, Persita Tangerang Wajib Evaluasi usai Dibekuk Malut United FC
-
Tol Tangerang-Merak Terapkan Ganjil Genap Saat Arus Mudik Lebaran 2025
-
Polda Banten Ungkap Manipulasi 13 Ton Takaran Minyakita di Rajeg Tangerang
-
Pemain Persita Diminta Berani Pegang Bola, PSS Sleman Punya Senjata Baru?
-
Malam Ini! Link Live Streaming Persita Tangerang vs PSS Sleman
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Harga Kripto PI Network Naik Signifikan dalam 24 Jam, Ini Prospeknya
-
Bojan Hodak Tinggalkan Persib Bandung
-
Catatkan Rekor MURI, Ini Cerita Buka Puasa Bersama Terpanjang di Solo
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
Terkini
-
Cegah Kecurangan, SPBU di Jalur Mudik Kota Tangerang Diuji Tera
-
5 Rekomendasi Hotel di Tangerang yang Cocok untuk Buka Puasa Bersama dengan Keluarga
-
Bayah Lebak Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,2
-
Polda Banten Terapkan 'Delay System' Pada Arus Mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Merak
-
Foto Bupati dan Wakil Bupati Lebak Diduga Dijual ke Sekolah, Dibanderol Rp300 Ribu