Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 24 Agustus 2020 | 13:00 WIB
Tenaga medis virus corona (Antara)

SuaraBanten.id - Sebanyak 43 buruh di Kota Tangerang, Banten positif corona. Mereka dari sumber penularan COVID-19 dari klaster pabrik di sana.

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengingatkan para pengusaha dan buruh lebih waspada dalam bekerja.

"Pada kesempatan ini saya ingatkan kepada pegawai untuk terus jaga diri sesama dan kota Tangerang saat ini banyak terjadi peningkatan jumlah paparan covid, juga kluster baru pabrik 43 orang (positiv Covid-19)," ujar Wali Kota, Senin, (24/8/2020).

Wali Kota Tangerang 2 periode ini mengungkapkan kalau pabrik di Kota Tangerang saat ini telah lalai dalam penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Sering Dikritik Media Asing soal Corona, Jokowi Pesan Ini ke Kabinetnya

Sehingga imbasnya, banyak karyawan pabrik yang terpapar Covid-19.

"Kemarin saya cek pabrik, mereka laksanakan protokol. Tapi ternyata ada cuci tangannya salah asal basah dan asal pake sabun," ungkapnya.

Arief pun mengistruksikan kepada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang untuk segera melakukan monitoring.

"Kepada Disnaker untuk hari ini sweaping kembali ke perusahaan pasti kan mereka menerapkan protokol. Dilihat alurnya," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnaker Kota Tangerang, Asep Rahmat mengaku pihaknya rutin melaksanakan monitoring.

Baca Juga: Bisa Bertahan 21 Hari, Virus Corona Makin Banyak Ditemukan di Daging Beku

Kegiatan ini telah berjalan sejak 1 bulan lalu dan masih dilakukan hingga saat ini.

"Dari awal bulan kemarin juga sudah, cuma kan karena saking banyaknya perusahaan mungkin hari ini baru mau mulai lagi," ujarnya.

Menurut Asep, sejauh ini pabrik yang ada di Kota Tangerang telah melaksanakan protokol kesehatan. Mulai dari physical distancing, cucu tangan, meletakkan poster atau pengumuman yang berkaitan dengan protokol kesehatan.

"Sampat saat ini semua sudah melaksanakan protokol kesehatan belum ada yang melanggar," pungkasnya.

Kontributor : Irfan Maulana

Load More