Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 18 Agustus 2020 | 13:19 WIB
Suasana kegiatan belajar mengajar tatap muka di SDN Curug Kota Serang pada Selasa (18/8/2020). [Suara.com/Yandhi Deslatama]

SuaraBanten.id - Viral formulir persetujuan orang tua agar anak diperbolehkan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah yang ada di Serang ramai menjadi perbincangan di media sosial (medsos).

Pasalnya dalam salah satu poinnya tertulis, 'Apabila di kemudian hari terdapat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak disetujuinya pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan Covid-19, maka saya menyatakan tidak akan menuntut pihak sekolah atau pihak manapun.'

Saat mengonfirmasi keberadaan surat tersebut, Kontributor Suara.com menyambangi salah satu sekolah dasar yang ada di Kota Serang, SDN Curug.

Kepala SDN Curug Udin membenarkan adanya surat yang kini viral di medsos tersebut.

Baca Juga: Waduh! Jelang Pembukaan Sekolah, 3 Pelajar di Serang Positif Corona

"Ada kesepakatan, membuat pernyataan, jadi bahwa nama orang tua siswa itu setuju atau tidak setuju untuk pembelajaran tatap muka," katanya saat ditemui di lokasi sekolah pada Selasa (18/08/2020).

Dia mengaku, draf surat perjanjian itu diberikan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Serang. Udin mengemukakan, pihak sekolah hanya menjalankan yang diperintahkan oleh Dindik.

Alasannya, Mendikbud Nadiem Makarim, sempat berucap orangtua siswa yang tidak mengijinkan anaknya melakukan KBM tatap muka, tidak bisa diberikan hukuman oleh pihak sekolah.

"Bahasa itu kalau ada sesuatu terjadi di sekolah, itu bukan tanggung jawab sekolah, tapi tanggung jawab keluarga. (Misal siswa positif Covid-19) itu ke sana (tanggung jawab orang tua). Dari Pemkot sudah ada blangko-nya, draf-nya sudah ada. Orang tua hanya tinggal mengisi. Jadi surat itu diserahkan ke orang tua. Kita di sini hanya melaksanakan edaran dari wali kota dan Dinas Pendidikan," katanya.

Beberapa poin surat perjanjian antara sekolah dengan orang tua siswa. [Tangkapan layar dari akun Twitter @aik_arif]

Bagi orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya sekolah tatap muka, SDN Curug Kota Serang juga menyediakan layanan sekolah daring atau jarak jauh. Sehingga seluruh siswa tetap mendapatkan materi pembelajaran.

Baca Juga: 18 Agustus Sekolah Dibuka di Serang, Seluruh Guru Rapid Test

Ruangan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) diubah menjadi ruang kelas, lantaran pembagian siswa selama belajar yang satu bangku hanya boleh diisi satu orang, sehingga SDN Curug Kota Serang kekurangan ruangan belajar.

"Ya ini kan satu bangku satu orang, dulunya ruang UKS, di ganti jadi ruang kelas. Pembagian siswa ada shift," jelasnya.

Protokol kesehatan di SDN Curug Kota Serang terlihat sudah di berlakukan, seperti mengecek suhu tubuh siswa, satu bangku hanya di isi oleh satu siswa untuk menjaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan, hingga pembagian waktu belajar menjadi dua shift.

Shift pertama belajar dimulai Pukul 07.15 WIB hingga Pukul 10.00 WIB. Kemudian dilanjutkan pukul 10.05 WIB hingga pukul 12.15 WIB tanpa jam istirahat.

Murid yang mendapatkan shift kedua, dilarang datang dulu ke sekolah, sebelum shift pertama selesai melakukan pembelajaran, untuk menghindari kerumunan massa.

"Swab (guru)-nya sudah, penyemprotan juga sudah. Ganti shift (sekolah) disemprot juga. Sebelum waktu (belajar) nya habis, di WA ortunya, dijemput. Siswanya juga jangan datang dulu sebelum jamnya," ujarnya.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Load More