Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 14 Agustus 2020 | 11:49 WIB
Pelaku tawuran. [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra]

“Dari facebook mereka mendapatkan nomor whatsapp dan melanjutkan chat untuk janjian tawuran,” katanya.

Untuk tempat tawuran, lanjut Adi, disepakati dilakukan di Parimeter Utara lantaran dipandang lebih aman. “Mereka beranggapan kalau tawuran di Tangerang cepat ditertibkan oleh warga ataupun polisi, makanya dipilih lokasi tawuran di Parimeter Utara,” ungkapnya.

R yang merupakan korban, lanjut Adi, saat tawuran berada di posisi paling depan kubu SMKS Teknologi Teluknaga.

“Saat bertemu di Parimeter Utara, tiga orang tersangka AMP, APR, dan MFF lansung menyerang korban R. Setelah melihat R diserang, masa lainnya langsung membubarkan diri,” ujarnya.

Baca Juga: Tawuran Berdarah Pecah Dekat Bandara Soekarno - Hatta, Tangan Pelajar Putus

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Alexander Yuriko mengungkapkan, tawuran dipicu mulai dari saling tantang di Facebook dan Whatsapp.

“Mereka chat melalui medsos pukul 15.00 WIB, di hari yang sama juga mereka langsung tawuran pada pukul 17.30 WIB,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mereka bahkan mempunyai sebutan-sebutan khusus ketika ketika mau tawuran. “Mereka menggunakan istilah tubir untuk mengganti tawuran, dan BR untuk barang atau senjata tajam yang akan digunakan untuk tawuran,” ujarnya.

Load More