Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 10 Agustus 2020 | 16:08 WIB
Ilustrasi mobil Pajero Sport. [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]

Padahal motor tersebut merupakan hasil jerih payah ibunya di kampung.

"Perasaan saya berkecamuk usai dengar kalau motor ibu raib. Dan saya nggak tahu harus bilang apa ke ibu saya," ujarnya.

Motor Honda Vario yang hilang itu merupakan jerih payah sang ibu yang membeli tahun 2018 dengan banderol Rp 22 juta.

Duit untuk pembelian motor diungkapkan Jodi dari pinjaman Bank menggunakan Surat Keputusan (SK) kerja Pegawai tetap sebagai agunan kredit.

Baca Juga: Inovasi Baru, Mahasiswa UMM Ajarkan Membuat Cemilan Sehat Ubi Jalar

Harta semata wayang yang setiap hari dipakai pergi ngantor ke Puskesmas tempat bekerja sang ibu.

Pada siang yang naas itu ia mendapat kabar, "Jod, motor ibu hilang!" katanya dari sambungan telpon.

"Saya tak bisa jawab. Benar saja motor ibu hilang," kenangnya dikutip dari Banten News—jaringan Suara.com—Senin (10/8/2020).

Berbagai cara dilakukan agar motor itu kembali. Tapi, hatinya mulai mengikhlaskan. Setelah selesai salat, lalu, ibunya menelponnya.

"Iya Bu. Ikhlaskan saja. Nanti gantinya bakal lebih besar dari itu. Asalkan kita mengikhlaskannya. Semoga gantinya mobil Pajero Sport," ujar Jodi menjawab telepon ibunya dengan ceplas-ceplos untuk menghibur diri.

Baca Juga: Pembuatan Poster Covid-19 Guna Edukasi Kepada Masyarakat Dari Mahasiswa UMM

Setiawan Jodi Fakhar, mahasiswa semester 6 Fakultas Syariah Jurusan Hubungan Tata Negara di UIN Banten. [Foto: Bantennews.co.id]

Dalam hati kecilnya, ia mengaku sedih melihat kondisi ibunya yang biasanya naik motor sendiri kini harus bersusah payah menuju tempat kerja.

Load More