SuaraBanten.id - Pertumbuhan ekonomi di Banten babak belur dihantam pandemi virus corona pada triwulan II 2020. Pertumbuhan ekonomi Banten kontraksi sebesar 7,40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan negatif tersebut sebagai dampak adanya Pandemi COVID-19 yang menghantui perekonomian dunia, nasional dan regional termasuk Provinsi Banten.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Banten, Adhi Wiriana mengatakan hampir semua lapangan usaha mengalami kontraksi.
Ini pertumbuhan terendah terjadi di lapangan usaha transportasi dan Pergudangan sebesar minus 47,00 persen, diikuti pengadaan listrik dan gas sebesar minus 18,45 persen, kemudian jasa lainnya dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar minus 11,76 persen.
Baca Juga: Wali Kota Malang Ogah Sebut Angka Kematian Corona Tinggi di Wilayahnya
Meski begitu, kata Adhi, pada triwulan yang sama, beberapa lapangan usaha terkonfirmasi pertumbuhan positif.
“Khusunya yang terjadi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 9,74 persen, diikuti pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 5,80 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 3,92 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 3,43 persen serta jasa keuangan dan asuransi sebesar 2,85 persen,” kata Adhi, Rabu (5/8/2020).
Berdasarkan data BPS, sumber pertumbuhan ekonomi Banten triwulan II 2020 (year on year), sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 0,59 persen, diikuti pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,21 persen, jasa keuangan dan asuransi sebesar 0,08 persen.
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 0,04 persen, serta pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang.
“Tetapi karena sebagian besar lapangan usaha lainnya tumbuh negatif sehingga ekonomi Banten terkontraksi 7,40 persen. Penyumbang negatif terbesar adalah Industri Pengolahan sebesar -3,09 persen, transportasi dan pergudangan sebesar -2,98 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar -0,80 persen dan Konstruksi sebesar -0,57 persen,” jelas Adhi.
Baca Juga: Pasien Corona Bunuh Diri di RS Royal Prima Medan Sudah 11 Hari Dirawat
Lebih lanjut, Adhi menuturkan, struktur produk domestik regional bruto (PDRB) Banten menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II 2020 mulai menunjukkan adanya perubahan yang berarti, terutama turunnya peranan Industri pengolahan serta kontraksi yang besar pada transportasi dan pergudangan.
Berita Terkait
-
RI Perlu Lompatan Pertumbuhan Ekonomi Agar Keluar dari Jebakan 'Batman'
-
Prabowo Ingin Ekonomi RI Terbang 8 Persen, Faktanya Tahun Depan Makin Berat
-
Kocar-kacir Kelas Menengah RI, Rata-rata Tabungannya Tinggal Rp1,8 Juta
-
Menteri Bappenas Bingung, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mandek di 5% Selama 20 Tahun Terakhir
-
Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Berapa Harga Garmin Venu 3 dan Spesifikasinya
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab