SuaraBanten.id - Ratusan petani dari Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang melakukan aksi jalan kaki untuk mengadu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), tiba di Kota Serang, Banten.
Sebelumnya, rombongan yang berjumlah 173 petani itu berlabuh di Merak, Kota Cilegon pada, Senin (3/8/2020) malam.
Rombongan tiba di Kota Serang pada Selasa (4/8/2020). Mereka sudah longmarch selama 41 hari.
Ratusan petani tersebut berencana mengadukan permasalahan penggusuran yang mereka alami ke Jokowi.
Tercatat ada 1.520 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak atas penggusuran itu. Rinciannya, 810 KK dari Kampung Simalingkar, dan Sei Mencirim sebanyak 710 KK.
Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar Bersatu, Aris Wiyono mengatakan, aksi jalan kaki yang dilakukan para petani Deli Serdang tak lain untuk bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.
Menurutnya para petani merasa kecewa terhadap negara yang tidak hadir dalam penyelesaian konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang.
Pasalnya lahan pertanian milik para petani dan warga sekitar dirampas secara paksa dan digusur oleh salah satu BUMN yakni PTPN II.
"Kami adalah korban dari penggusuran paksa, saat ini kami sudah tidak mempunyai tempat tinggal dan lahan pertanian kami juga sudah hilang," ujar Aris dikutip dari Banten News—jaringan Suara.com—Rabu (5/8/2020).
Baca Juga: Ajak Sedah Mirah, Jokowi dan Iriana Jenguk Cucu Keempatnya di Rumah Sakit
Padahal menurut Aris, para petani yang diserobot lahannya tersebut, sudah menempati tanah itu sejak tahun 1951 dan telah mengantongi SK pertanahan sejak tahun 1984.
Selain itu, setidaknya sebanyak 36 petani di kampung Sei Mencirim yang memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) juga ikut tergusur.
"Kami sudah melaporkan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten, tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan," ungkapnya.
Aris berharap dengan adanya aksi longmarch yang dilakukan oleh para petani sejauh 1812 KM, Presiden Jokowi dapat melihat persoalan tersebut dan turun tangan dalam menjawab persoalan penggusuran tersebut.
"Sehingga harapan kami rakyat mendapatkan kepastian hukum di atas tanah yang telah mereka tempati sejak tahun 1951," ucapnya.
Ia menjelaskan, selama aksi perjalanan menuju Jakarta banyak kepala-kepala daerah yang mengusir mereka yang sedang beristirahat selama satu malam.
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Keriput hingga Flek Hitam Jokowi dan Iriana Jadi Sorotan, Ini 7 Rekomendasi Sunscreen Usia 60-an
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Rocky Gerung Nilai Pertemuan Prabowo-Jokowi di Kertanegara Bukan Sekedar Kangen-Kangenan, Tapi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Skandal Jatah Proyek Rp5 T Dibongkar, Ini Rincian Tuntutan 5 Terdakwa yang Bikin Geger
-
Buronan Kredit Fiktif Bank Plat Merah Pandeglang Tertangkap!
-
5 Hotel Terbaik di Sentosa Singapura, Akses Mudah dengan Kamar yang Nyaman
-
Kontaminasi Cesium-137 di Cikande, Bagaimana Nasib Warga?
-
Bukan Darah, Kali di Rawa Buntu Tangsel Tiba-tiba Berwarna Merah Pekat