Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna
Rabu, 29 Juli 2020 | 06:20 WIB
Ilustrasi police line [Shutterstock]

SuaraBanten.id - Beredar informasi jika Pondok Pesantren Sabil Urrosyad yang terletak di Kecamatan Padarincang kerap terjadi tindakan asusila yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes terhadap para santri perempuannya ternyata telah diketahui oleh sejumlah warga setempat sejak lama.

Namun dikarenakan saat itu tidak ada satu pun pihak yang menjadi korban berani melapor, sehingga persoalan itu selalu selesai melalui jalan musyawarah.

Hal itu diungkapkan salah seorang warga setempat, Dayat saat dimintai keterangan terkait keberadaan Ponpes Sabil Urrosyad yang berjarak sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya.

"Dulu juga pernah kejadian (tindak asusila), tapi korban ga berani lapor. Selesai gitu aja. Bahkan beberapa korbannya itu dinikahin sama si pelaku," ucapnya, Selasa (28/7/2020) malam.

Baca Juga: Detik-detik Massa Rusak Ponpes yang Jadi Tempat Pencabulan Santri

Ia menuding, dari keempat istri terduga pelaku berinisial MJ tersebut. Dua diantaranya merupakan korban pencabulan yang tidak berani melapor dan memilih untuk menempuh jalan damai dengan cara dinikahi.

"Itu dulu pernah juga ada kasus gitu, tapi musyawarah aja. Korbannya dinikahi gitu. Dia itu kan punya istri empat, terus dicerai dua. Itu yang dua itu ya korban-korbannya itu. Seringan gitu, makanya nikah lagi nikah lagi, tapi nanti dicerai," tuturnya.

Diakui, jika keadaan Ponpes Sabil Urrosyad cenderung tertutup dan para santrinya pun tidak berbaur dengan masyarakat sekitar. Bahkan MJ yang menjadi pimpinan Ponpes pun dianggap sosok yang sombong.

"Pada sombong, ga bersosialisasi gitu dengan masyarakat. Itu si pelaku aja kalau ke mesjid pas shalat jumat ga pernah ngobrol sama masyarakat. Beres shalat pokoknya langsung pulang aja. Sombong orangnya," ungkapnya.

Bukan hanya itu, keberadaan Ponpes Sabil Urrosyad pun dianggapnya sudah meresahkan masyarakat. Itu karena beberapa kali sempat terjadi tindakan-tindakan yang membuat kaget masyarakat dengan ulah yang dilakukan oleh para santrinya.

Baca Juga: Hingga Malam, Massa Kepung Ponpes Desak Pemerkosa Santri Serahkan Diri

Meski sering diingatkan oleh tokoh masyarakat setempat, nampaknya hal itu tidak pernah dihiraukan oleh pimpinan Pondok Pesantren yang memiliki lebih dari 100 santri tersebut.

Load More