SuaraBanten.id - Marbot Masjid Jami Iqro di Kampung Laba, Desa Cikondang, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Nardi menceritakan kronologi santunan bodong terhadap ribuan anak yatim piatu, Minggu (12/7/2020).
Menurut Nardi, awalnya ia didatangi oleh salah satu koordinator berinisial EJ meminta izin menggunakan masjid tersebut sebagai lokasi pembagian santunan anak yatim piatu.
Lantas Nardi menyarankan EJ lebih dulu meminta izin kepada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan tokoh masyarakat setempat.
Sebab dirinya tidak bisa memberikan izin begitu saja tanpa ada persetujuan dari DKM.
"Dia minta (izin menggunakan) tempat, kata bapak izin dulu sama yang punya masjid ini. Terutama bapak Haji Sara dan Ketua DKM. Kalau diizinkan silakan, jadi jangan sampai ada kejelekan (kalau tidak izin)," kata Nardi saat ditemui SuaraBanten.id di masjid tersebut, Selasa (14/7/2020).
EJ enggan mengikuti saran Nardi. EJ menyatakan kegiatan tersebut tak memakan waktu lama.
Sementara, kata Nardi, anak yatim piatu yang datang bukan hanya dari Kecamatan Labuan saja. Dari luar juga cukup banyak.
Mulai dari Panimbang dan wilayah kecamatan lainnya. Jumlah anak yatim piatu yang datang diperkirakan lebih dari seribu orang.
"Dari pukul 9:00 WIB hingga pukul 17:00 WIB ribuan anak yatim menunggu pihak pelaksana santunan. Tapi hingga sore hari pelaksana kegiatan tidak kunjung tiba, bahkan koordinatornya juga menghilang dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya," ungkapnya.
Baca Juga: Diduga Santunan Bodong, Ribuan Anak Yatim Piatu Telantar dan Kelaparan
Parahnya, selama menunggu santunan, para anak yatim piatu itu tak diberi konsumsi oleh panitia. Tak sedikit dari mereka yang menangis.
Termasuk Nardi ikut menangis karena sedih melihat penderitaan anak yatim piatu yang menjadi korban santunan bodong di Pandeglang.
"Pada nangis, (anak-anak) pada kelaparan, itu bukan kata orang lain, saya melihat sendiri di sini. Sampai air mata saya keluar karena gak kuat lihatnya," ungkapnya.
Di situasi yang serba sulit Nardi mencoba menenangkan mereka dan mengajak untuk membaca shalawat dengan harapan orang yang memiliki hajat diberikan kemudahan.
Karena tidak ada kejelasan, akhirnya para anak yatim piatu dipulangkan menjelang waktu maghrib.
"Bubarnya sekitar jam 5 pada pulang. Itu juga pada enggak bawa uang, sengsara lah, saya kasihan banget," katanya.
Sementara, salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengaku, tiga orang keponakannya juga ikut dikumpulkan untuk diberikan santunan. Namun santunan tersebut tak kunjung didapat.
"Kasihan para anak yatim seharian ditelantarkan tanpa dikasih makan dan minum. Bahkan tidak sedikit yang sakit karena masuk angin," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan anak yatim piatu dari sejumlah kecamatan di Pandeglang, Banten, menjadi korban santunan bodong.
Ada dua orang panitia yang terlibat dalam pengumpulan anak yatim tersebut. Mereka adalah EJ warga Cigondang dan AA warga Kecamatan Panimbang.
Berdasarkan informasi, awalnya mereka diundang oleh panitia tersebut dan dikumpulkan di Masjid Jami'atul Iqro.
Namun hingga Minggu sore, panitia tak kunjung datang. Ribuan anak yatim piatu itu pun harus pulang dengan tangan kosong, kecewa, sedih dan kelaparan.
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
-
7 Fakta Mengejutkan di Balik Demo Rusuh Serang: Dari Mahasiswa Jadi Tersangka Tunggal Hingga...
-
Kapolda Banten: Mahasiswa Perusak Jadi Tersangka, Pelajar SMP-SMA Dipulangkan ke Orang Tua
-
Buntut Demo Rusuh di Serang, 1 Mahasiswa Untirta Jadi Tersangka Pembakaran Pos Polisi
-
3 Stadion Calon Markas Timnas Indonesia Selain GBK
-
Miris, Nasib Pelajar di Serang: Koma 3 Hari, Tengkorak Pecah Usai Diduga Dipukul Helm Oknum Polisi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Tradisi 1939 Hidup Kembali! Tangerang Gelar Arak-arakan Perahu Maulud Penuh Suka Cita
-
Hari Pelanggan Nasional, Direksi BRI Turun Langsung Sapa Nasabah di Berbagai Daerah
-
Kok Bisa Makanan Basi Lolos? Ombudsman Bongkar Titik Rawan Program Makan Bergizi Gratis di Banten
-
Program Makan Siang Gratis di Banten Disorot: Siswa Keracunan, Ombudsman Temukan Makanan Basi
-
Fraksi PAN Usulkan Pangkas Tukin ASN Hingga 50 persen, Dede Rohana: Alihkan untuk Jalan Rusak!