SuaraBanten.id - Indonesia dibuat heboh oleh video yang menunjukkan perilaku pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum pegawai barista Starbucks kepada para pelanggan.
Lewat video tersebut, nampak seorang lelaki dengan sengaja menunjukkan rekaman CCTV di mana korban yang tengah bersantai di kedai kopi, 'diintip' secara virtual di bagian tubuhnya.
Tentu saja hal ini meresahkan banyak perempuan terutama saat berada di tempat umum. Pasalnya tindakan ini bisa dilakukan siapa saja, dan membuat perempuan merasa terancam, padahal yang salah adalah tentu saja, perilaku atau orang yang suka mengintip.
Berbicara soal mengintip, ternyata hal tersebut adalah kebiasaan dan merupakan gangguan psikologis yang dinamakan gangguan voyeuristik.
Baca Juga: Viral Barista Dapat Tip Online Ratusan Juta, Artis Korea Piknik Bikin Halu
Biasanya orang dengan gangguan ini akan mengalami gairah seksual saat memata-matai atau mengintip orang lain. Melansir Psychology Today, biasanya orang dengan gangguan ini suka mengintip orang atau bisa juga direkam untuk bisa ditonton di kemudian hari.
Para voyeur juga dikenal sebagai peeping toms yang suka melakukan kegiatannya menggunakan teropong, cermin, hingga kamera rekaman sambil mengintip dari jendela atau melalui lubang.
Sebagian kecil para voyeur ini memperoleh kesenangannya saat menyaksikan orang lain buang air besar hingga menguping pembicaraan erotis.
Parahnya saat melakukan aktivitas mengintip, mereka biasa lakukan sambil melakukan masturbasi atau berfantasi seksual, tapi tidak tertarik untuk melakukan hubungan seks dengan orang yang mereka intip.
Dibanding perempuan, laki-laki cenderung lebih banyak mengalami voyeurisme. Para voyeur di bawa umur jarang diperkarakan hukum, tapi mereka yang sudah dewasa dikategorikan sebagai tindakan kriminal.
Baca Juga: Heboh Ibu 51 Tahun Rela Mengandung Cucunya Sendiri, Barista Starbucks Viral
Ada beragam penyebab mengapa seseorang menjadi voyeur, tapi kebanyakan terjadi karena penyalahgunaan narkotika, pelecehan seksual, dan hypersexualized.
Gangguan ini juga bisa terjadi karena pernah melihat seseorang telanjang, melepas baju, atau berpartisipasi dalam kegiatan seksual. Kegiatan yang terus menerus ini membuat mereka membenarkan perilakunya, lalu melewati batas normal budaya yang berlaku di lingkungan sekitar.
Berita Terkait
-
Kena Kopi Panas Starbucks, Pria Ini Dapat Uang Kompensasi Rp 815 Miliar
-
5 Perusahaan Dunia Ini Pastikan PHK Karyawan, Berapa Pesangonnya?
-
Efisiensi, Starbucks Kembali PHK 1.100 Karyawannya
-
Awal Tahun, 5 Perusahaan Besar Ini Lakukan PHK Ribuan Karyawan
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Distribusi Logistik PSU Kabupaten Serang di Mancak Penuh Rintangan, Jalan Terjal dan Licin
-
Korban Panganiayaan Oleh Oknum TNI di Serang Alami Trauma Mendalam
-
Gakumdu Amankan Pelaku Politik Uang Jelang PSU Kabupaten Serang, Uang Puluhan Juta Jadi Bukti
-
Diduga Dianiaya Oknum TNI, Pemuda di Serang Tewas
-
Perhiasan Batu Alam Lokal Go Internasional Bersama BRI