Scroll untuk membaca artikel
Vania Rossa
Kamis, 25 Juni 2020 | 18:44 WIB
Ilustrasi membaca label makanan. (Shutterstock)

Setelah Anda memeriksa kadar protein dan lemak produk, Anda juga harus melihat kandungan karbohidratnya. Pada informasi nilai guzu, Anda akan melihat total gram karbohidrat serta berapa banyak yang berasal dari serat dan gula.

Dorfman mengatakan untuk tidak memedulikan jumlah total karbohidrat. Sebaliknya, perhatikan karbohidrat yang berasal dari serat dan gula. "Tubuh Anda membutuhkan karbohidrat untuk membakar lemak. Pastikan ada serat di sana," katanya.

Setidaknya, menurut Dorfman, dua (atau tiga) gram serat untuk setiap 100 kalori. Satu studi menemukan bahwa setidaknya satu gram serat untuk setiap 10 gram karbohidrat juga dianggap sebagai rasio yang bermanfaat.

6. Gula Tersembunyi

Baca Juga: Selain Kalori, 7 Informasi Ini Harus Anda Perhatikan pada Label Makanan

Label makanan juga dapat menunjukkan jumlah total gula dalam suatu produk yang ditambahkan oleh produsen makanan. Melalui sedikit riset, Anda dapat mengetahui apakah makanan yang Anda makan telah dibubuhi gula ekstra - bahan yang terkait dengan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.

Carilah glukosa, fruktosa, dan bahan-bahan lain yang berakhiran "-osa", yang berarti adalah gula tambahan. Bahkan menambahkan gula dari sumber yang tampaknya sehat, seperti madu, harus dibatasi.

7. Bahan

Apa pun yang tertulis pertama kali di daftar bahan atau ingredient, itulah bahan utama makanan tersebut. Sedangkan yang ditulis di akhir biasanya kandungannya paling sedikit. Jika tepung tergigu atau gula berada di urutan teratas, jauhi produk-produk tersebut. Sebaliknya, cari makanan yang mencantumkan jenis makanan utuh sebagai bahan utamanya.

Baca Juga: Siapa Sangka, Makanan Betawi Gado-gado Ternyata Terpengaruh Budaya Portugis

Load More