Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Farah Nabilla
Senin, 22 Juni 2020 | 14:01 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia KH Tengku Zulkarnain (Youtube Indonesia Lawyers Club)

"Tetapi saya enggak mau sama Pak Jokowi, karena di belakang Pak Jokowi siapa? Saya enggak cocok. Ada PDIP di situ kan, saya enggak cocok," jelas Tengku Zul.

Tengku Zul membeberkan alasan ketidakcocokannya dengan PDIP yang dinilainya tidak memiliki sikap dalam memperjuangkan agama.

Ia lantas menyinggung soal sikap DPR dari fraksi partai berlogo banteng tersebut yang memilih walkout dalam pembahasan UU Pornografi dan UU Pendidikan.

"Coba UU pendidikan, Bang Rafly masih ingat pasal 12 a, tiap-tiap anak didik berhak mendapat pendidikan agama, sesuai agama yang dianutnya, dengan diajarkan guru yang seagama yang dianutnya. Ini kok walkout," ujar Tengku Zul.

Baca Juga: Ustaz Tengku Zul: Dulu Kalau Saya Nyanyi, Istri Orang Bisa Jatuh Cinta

Di lain sisi, Tengku Zul juga bercerita bahwa dirinya pernah membahas soal pendapatnya kepada PDIP dengan almarhum Taufiq Kiemas yang merupakan politikus sekaligus suami dari Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Waktu itu ditawari jadi DPR RI dari PDIP, saya bilang saya enggak mau karena kalian cenderung sekuler. Taufiq Kiemas bilang begini, "kapan PDIP jadi hijau kalau alim ulama enggak mau datang ke PDIP?"" kata Tengku Zul menirukan ucapan Taufid Kiemas.

Mendengar pernyataan Taufiq, Tengku Zul sempat termenung. Namun, ia bersikukuh dengan pendiriannya.

"Saya bilang begini lah, "Bang, jadikan dulu PDIP jadi hijau, baru saya masuk. Saya khawatir kalau saya masuk, bukan PDIP  yang jadi hijau tapi saya yang jadi merah," kata pria berdarah Melayu Deli tersebut.

Baca Juga: Sebut Ada yang Mau Ganti Pancasila Jadi Ekasila, Tengku Zul: Berani Usir?

Load More