Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 21 April 2020 | 07:50 WIB
Yuli Nur Amalia ibu miskin di Kota Serang saat dikunjungi Muji Rohman, Anggota DPRD Kota Serang, Sabtu, 18 April 2020.(BantenHits.com/ Mahyadi)

SuaraBanten.id - Kisah tragis menyelimuti Yuli Nur Amelia, warga Kota Serang, Banten. Yuli meninggal dunia kareka kelaparan yang disebabkan wabah virus corona.

Sebelum meninggal, perempuan berusia 42 tahun dan keluarganya itu harus menjalani hari-hari yang menyedihkan selama Banten KLB virus corona.

Yuli dan keluarga yang selama ini hanya bergantung dari penghasilan suami mengangkut sampah ini, harus bisa menahan lapar selama dua hari.

Itu karena sang suami tak memunyai penghasilan apa pun karena wabah corona. Selama dua hari itu pula, mereka hanya mengisi perut dengan air putih.

Baca Juga: Belum Setahun, Harga Suzuki Jimny Sudah Naik Rp 47 Juta

Saat masih hidup 2 hari lalu, Yuli menuturkan sang suami awalnya bekerja serabutan dengan penghasilan Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per hari.

“Sekarang suami diajak temannya mengangkut sampah dari perumahan,” ungkap Yuli sambil meneteskan air mata.

Wabah virus corona covid-19 membuat perekonomian keluarga Yuli semakin terpuruk. Suami yang biasanya berpenghasilan setiap hari, kini hanya bisa memberi uang dua hari sekali.

Akibatnya, Yuli dan empat anaknya harus kuat selama dua hari hanya meminum air putih untuk menahan lapar.

Sambil terus meneteskan air mata, Yuli mengisahkan perjalanan hidupnya yang terus dilanda kesulitan. Sampai-sampai, satu anaknya yang perempuan harus putus sekolah karena tidak punya biaya.

Baca Juga: Duh! Lagi Corona, Bupati Pandeglang Dempet-dempetan Resmikan RS Aulia Menes

“Satu (lulus) sampai SMP saja, yang satunya SMP kelas dua berhenti (tak ada biaya),” ucapnya.

Load More