SuaraBanten.id - Gubernur Banten Wahidin Halim telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang menetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Banten atau RSUD Banten menjadi RS khusus rujukan penanganan pasien Covid-19.
Pasca-keputusan tersebut, 60 lebih petugas kebersihan atau cleaning service di RSUD Banten kompak memilih mengundurkan diri karena takut terpapar virus Corona.
Saat ini, tercatat hanya tinggal 21 orang cleaning service yang memilih bertahan bekerja di RSUD Banten. Mereka mendapatkan kenaikan gaji signifikan sebesar Rp 5 juta per bulan selama tiga bulan penanganan Covid-19 di Banten. Padahal normalnya mereka hanya digaji Rp 1,2 juta per bulan.
Salah seorang mantan pekerja yang engan menyebutkan namanya kepada BantenHits.com--jaringan Suara.com, mengaku, ia dan rekannya memilih keluar dari RSUD Banten dengan alasan takut terpapar Covid-19.
“Setelah ditetapkan jadi rumah sakit rujukan saya dan kawan-kawan ditanya oleh pihak direktur RSUD Banten mengenai kesiapan untuk menangani Corona,” katanya saat ditemui di rumahnya, di Kota Serang, kemarin.
Ia menjelaskan, sesaat setelah RSUD Banten ditetapkan jadi rujukan penanganan pasien Covid-19, para cleaning service diberikan arahan dari pukul 22.00-23.00 WIB. Mereka diminta kesiapan menangani Covid-19 namun saat malam itu tidak ada yang mau.
“Tidak mau. Malam itu saya dan kawan-kawan masih bekerja membersihkan setiap ruangan gedung lama dan gedung baru pulang jam 1 malam,” ungkapnya.
Sumber BantenHits.com kembali menambahkan, satu hari jelang disinya RSUD oleh pasien Covid-19, para cleaning service, OB dan seluruh karyawan kembali dikumpulkan.
“Saat siang itu kita di jelaskan soal kerjaan penanganan dan nilai gaji yang diterima per 1 bulan Rp 5 juta. Saat malam itu belum dijelaskan soal gaji. Setelah dijelaskan ada beberapa teman saya yang mau untuk terus bekerja, sebelumnya kita (cleaning service) menerima gaji Rp 1,2 juta per bulan,” jelasnya.
Baca Juga: Gagal Mudik Lebaran, Bos Warteg di Depok Sedih Kampungnya Di-Lockdown
Setelah mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut, mantan cleaning service di RSUD Banten itu mengaku, tidak berpikiran untuk segera mencari pekerjaan baru. Dia lebih memilih menjaga kesehatan seperti olah raga dan kembali kumpul dengan keluarga di rumah.
“Setelah saya berhenti bekerja ya kembali main bola dengan rutin, salah satu cara menjaga kesehatan dan yang utama sering-sering cuci tangan,” pungkasnya.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan resmi dari manajemen RSUD Banten. BantenHits.com masih mengupayakan konfirmasi.
Tag
Berita Terkait
-
Cara Wapres Ma'ruf Amin Tingkatkan Imunitas, Berjemur Sebelum Kerja
-
Imbas Corona, Butik Ivan Gunawan Alami Penurunan Omzet
-
Cadangan Nasional Tinggal 19 Ribu, Ini Daerah yang Sudah Dapat Bantuan APD
-
Pria yang Pingsan di Depan Apotek Daerah Tebet, Dinyatakan PDP Corona
-
Arema FC Dukung Keputusan PSSI Tunda Kompetisi
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
Persita Menggila! Bantai PSIM 4-0, Raih Kemenangan Ke-5 Beruntun
-
9 Tersangka Penyekapan Tangsel Ditangkap: Benarkah Oknum Polisi Terlibat?
-
Masyarakat Makin Mudah Berinvestasi, BRI Group Hadirkan Super App Emas Digital
-
Blacklist Lulusan Gegerkan SMAN 1 Cimarga, Sikap Kepala Sekolah Dini Fitria Mengejutkan
-
Kejari Tangkap 'Otak' Kerugian 8 Miliar Angkasa Pura Kargo