Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 10 Januari 2020 | 13:38 WIB
Sisa puing-puing bangunan Pondok Pesantren di Munjul yang terbakar. (istimewa).

SuaraBanten.id - Sebuah pondok pesantren dan tiga rumah warga dilalap si jago merah. Peristiwa kebakaraan itu bersamaan dengan banjir yang melanda delapan kecamatan di Pandeglang Banten akibat hujan lebat pada Kamis (9/1/2020) malam.

Rumah warga di Munjul yang terbakar adalah milik Yahya dan Ikna sekaligus pondok pesantren (Ponpes) Salafi miliknya di Kampung Cibereum, Desa Sukasaba. Kondisi kedua rumah dan Ponpes itu ludes dilalap si jago merah.

Imbas dari kebakaran itu, bangunan ponpes yang miliki delapan kamar dan sepeda motor ludes terbakar

Tokoh masyarakat setempat, H Emang menyampaikan, penyebab kebakaran terseebut diduga akibat korsleting listrik.

Baca Juga: Kosciuszko, Taman Nasional yang Terdampak Kebakaran di Australia

"Itu dari arus listrik," kata Eman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (10/1/2020).

Saat terjadinya kebakaran, sebanyak 20 santri yang tinggal di ponpes tersebut sedang tertidur. Beruntung ,tidak ada satupun santri yang terkena luka bakar, Namun semua kitab-kitab milik santri tidak ada yang tersisa.

"Santri mah lagi bobo (tidur), kiai pas kejadian lagi gak ada di rumah,lagi rumah mertuanya. Masyaallah gak ada yang menyisa (kitab-kitab)," katanya.

Sementara, Komariah, warga yang rumahnya ikut terbakar mengatakan, bangunan rumah yang terbakar mencapai 60 persen.

"Korsleting listrik di kamar depan, kalau hampir 60 persen rusak gak semua kebakaran," kata Eko Novianto, warga setempat.

Baca Juga: Terpopuler: Nasib Kanguru di Kebakaran Hutan Australia, Kopi Campur Sperma

Kontributor : Saepulloh

Load More