Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 31 Desember 2019 | 19:35 WIB
Suasana pengunjung di Pantai Carita Pandeglang [Suara.com/Saepulloh).

SuaraBanten.id - Kepala Dinas Peristiwa (Dispar) Provinsi Banten Eneng Nurcahyati menegaskan Perairan Selat Sunda, khususnya Banten aman untuk dikunjungi pada perayaan tahun baru. Tetapi karena kejadian tahun lalu, para wisatawan masih khawatir.

"Dan di Informasi sebelum libur Natal kemarin, bahwa Perairan Selat Sunda, khususnya Banten insyaAllah aman. Tapi karena ada berita (cuaca buruk) banyak wisatawan secara psikologis khawatir karena pengalaman tahun lalu terjadi tsunami," kata Eneng saat ditemui di Pantai Pasir Putih Carita pada Selasa (31/12/2019).

Terkait erupsi Gunung Anak Krakatau, kata dia, pesisir di wilayah disebutnya Banten aman. Lantaran wisatawan hanya dilarang untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau. Ia mengaku sudah bertemu dan mendapatkan laporkan dari PHRI Pandeglang, jika ada 20 persen wisatawan di wilayah tersebut yang membatalkan pesanan hotelnya untuk berlibur pada malam pergantian tahun karena cuaca ekstrem.

"Saya sudah ketemu dengan ketua PHRI kabupaten Pandeglang, memang disampaikan khusus untuk Tanjung Lesung saja memang ada penurunan karena ada cuaca ekstrem. Ada wisatawan yang menarik diri. Padahal, berita itu sudah diralat dan ditegaskan oleh BMKG," ujarnya.

Baca Juga: Erupsi Anak Krakatau, 20 Persen Wisatawan di Pandeglang Batal Booking Hotel

Makanya, kata dia, Dispar bersama stakeholder lain lebih fokus pada program siaga wisata dengan melibatkan beberapa lembaga lainnya, termasuk BMKG untuk memantau kondisi cuaca.

"Jadi dalam program pengawalan keamanan dan kenyamanan wisatawan memiliki program siaga wisata. Dan BMKG termasuk didalamnya. Bukan hanya BMKG, lembaga terkaitnya untuk pemantauan Gunung Anak Krakatau. Jadi selalu terinformasikan bagaimana kondisi cuaca."

Hingga saat ini, diakunya, pihak pemprov telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap sejumlah destinasi wisata di Banten dan dinyatakan aman. Ia berharap kondisi tersebut berlangsung hingga akhir libur sekolah.

"Tadi saya monitoring dan evaluasi dari Panimbang dan Pasir Putih Carita dan perairan lainnya semua aman. Semoga sampai akhir libur sekolah yang di Banten maupun luar Banten, tidak khawatir untuk menikmati keelokan pantai-pantai di Banten," katanya.

Wisata Pantai di Pandeglang Ditegaskan Aman

Baca Juga: Kisah Pesimisme Pelaku Usaha di Pesisir Pandeglang Jelang Malam Tahun Baru

Sementara, Ketua Balawista Kabupaten Pandeglang Mukhlas Halim, mengakui aktivitas Erupsi Gunung Anak Krakatau sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut. Namun, Muklas menegaskan, erupsi yang terjadi pada gunung berapi di Perairan Selat Sunda tersebut masih dikatakan normal. Justru, jika tidak erupsi, gunung tersebut sangat dikhawatirkan.

"Mungkin masyarakat takut, padahal sesungguhnya erupsi itu sifatnya normal. Karena kalau tidak erupsi itu justru sangat mengkhawatirkan. Kalau erupsi, aktivitas gunung berapi itu kan seperti itu," jelasnya.

Sehingga, kata Mukhlas, para wisatawan tidak mesti takut datang ke Pandeglang karena erupsi itu tidak berpengaruh terhadap kondisi pesisir pantai di Pandeglang. Lagipula, jarak antara pesisir Pantai Carita ke Gunung Anak Krakatau itu diperkirakan mencapai 70 kilometer.

"Jadi sesungguhnya para wisatawan tidak mesti takut. Kami bisa memberikan jaminan bahwa aktivitas pantai itu tidak berpengaruh, karena jarak dari pesisir Pantai Carita itu ke Gunung Anak Krakatau itu jaraknya hampir 70 kilometer. Sehingga, areal yang berbahaya hanya dua kilometer dari Gunung Anak Krakatau."

Untuk memberikan rasa aman dan nyaman wisatawan, Balawista Pandeglang telah menyebarkan 38 anggota ke sejumlah destinasi wisata pantai dari Pantai Matahari, Carita hingga ke Kecamatan Sumur.

"Dan kita selalu mengupdate kondisi laut, kalau itu sekiranya membahayakan kita akan memberikan peringatan wisatawan. Kita pasti pesisir pantai Carita dan lainya aman."

Kontributor : Saepulloh

Load More