Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 14 Oktober 2019 | 16:49 WIB
Warga melihat rumah kontrakan Syahril tersangka penusukan Menkopolhukam Wiranto di Kampung Sawah, Desa Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). [ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas]

SuaraBanten.id - Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, tersangka kasus penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto sempat meninggalkan identitas berupa KTP dan Kartu Keluarga (KK) sangat tinggal di indekos milik H Yusep di Kampung Sawah, Desa Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Lelaki yang teridentifkasi merupakan anggota teroris jaringan JAD itu tinggal di indekos bersama istri keduanya, Fitri Andriana pada Februari 2019 lalu. Fitri diketahui ikut bersama Abu Rara saat melakukan penusukan terhadap Wiranto di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Kamis, (10/10/2019) lalu.

Dari identitas itu, Abu Rara diketahui merupakan seorang Sarjana Hukum (SH). Berdasarkan data dari KK, Abu Rara memiliki dua orang putri berinisial QR dan RAL yang lahir di Medan, Sumatra Utara.

Mantan istri pertama Abu Rara bernama Afrina juga masih tercatat dalam KK tersebut. 

Baca Juga: Pasca Penusukan Wiranto, Kontrakan Abu Rara Dijaga Polisi Bersenjata 24 Jam

Saat pertama kali pindah ke kontrakannya, Abu Rara diingatkan oleh Yusep agar bisa menyerahkan data-data diri dan keluarganya kepada Mulyadi, Ketua RT setempat.

"Saya ingetin (ke Abu Rara) KTP-nya kasih ke RT. Saya juga kasih tahu ke RT kalau ada yang mau ngontrak, sudah ngasih KTP juga ke RT-nya," kata Yusep, pemilik kontrakan saat ditemui di kediamannya, Senin (14/10/2019).

Yusep bercerita sejak pertama kali menempati kontrakannya, dia belum pernah berbicara langsung dengan Syahrial Alamsyah alias Abu Rara.

Awal Abu Rara bisa mengontrak di rumah Yusep itu berawal ketika bertemu dengan warga bernama Samsudin, warga Labuan, Pandeglang, Banten. Saat itu, warga tersebut pun memberitahukan kepada Abu Rara, jika rumah indekos di sampingnya bangunan yang ditempatinya masih kosong.

Setelah mengetahuinya, akhirnya Abu Rara mau mengontrak dan menjadi tetangga Samsudin. Saat itu, Samsudin pun memberitahu pemilik indekos jika ada pendatang yang ingin mengisi kontrakan rumahnya.

Baca Juga: Lewat Grup Menanti Al Mahdi, Bapak-Anak Teroris di Bali Tahu Aksi Abu Rara

"Dia (Samsudin) datang ke sini sekitar jam 20.00 wib malem, bilangnya ada yang mau ngontrak. Dia tanya orangnya (pengontrak) mana, dia bilangnya besok atau lusa (mau datang). Tapi dia bilang sekarang minta kuncinya dulu, buat beres-beres," katanya.

Selama berbulan-bulan tinggal, Yusep mengaku tidak pernah berbicara lama dengan Abu Rara. Penusuk Wiranto pun tak pernah bersedia bergabung jika diajak warga sekitar untuk gotong royong. 

"Menurut informasi, istrinya bercadar. Kalau anaknya suka lihat, suka jajan. Sejak ngekos enggak pernah ke sini, main (ke rumah saya), memperkenalkan diri. orangnya kaya tertutup. Kalau kata tetangga, sering keluarnya malem," jelasnya.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Load More