Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 02 Agustus 2019 | 22:23 WIB
Seorang warga Banten alami luka-luka saat evakuasi setelah terjadinya gempa yang berpotensi tsunami di Sumur Banten pada Jumat (2/8/2019). [Suara.com/Yandhi Deslatama]

SuaraBanten.id - Saat kepanikan masyarakat terjadi usai gempa bumi mengguncang Banten, sempat beredar video seseorang meninggal dunia karena tertabrak motor warga yang panik.

Namun kenyataannya, warga yang bernama Iska (75) warga Kampung Kopi, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Sumur Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten itu selamat.

"Tadi ada yang tertabrak motor satu orang bapak-bapak pas lagi ngungsi, sudah ada di puskesmas. Alhamdulillah selamat udah dibawa ke Puskesmas Sumur," kata Rizki Hidayatullah, pegiat Pokdarwis Sumur, melalui sambungan selulernya, Jumat (02/08/2019).

Menurut pria yang akrab disapa Iki usai gempa mengguncang wilayah Banten, listrik sempat padam dan membuat warga semakin panik.

Baca Juga: Gempa Banten 7,4 SR Pernah Terjadi 50 Tahun Lalu, Tapi Lebih Besar

"Sudah aman, lampu sudah nyala lagi, sempat mati lampu sejam dari kejadian gempa bumi itu," katanya.

Meski peringatan dini sudah diakhiri BMKG, namun warga di Kecamatan Sumur masih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Lantaran, daerah mereka menjadi salah satu lokasi terparah saat Tsunami Selat Sunda menghantam pada 22 Desember 2018 lalu.

"Warga masih pada ngungsi di Kampung kopi sama Cimanggu. Terus di Huntara (Hunian Sementara) juga ada di Pasir Malang. Alhamdulillah aman tadi, saya sudah ngecek ke bawah tadi, ke lokasi," jelasnya.

Sebelumnya BMKG menyatakan bahwa gempa bumi sebesar 7,4 SR mengguncang Selat Aunda. Guncangannya dirasakan di Banten, Lampung, hingga Lombok. Mutakhir, kekuatan gempa diumumkan BMKG menjadi 6,9 SR.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Baca Juga: Gempa di Selat Sunda, Pertamina Pastikan Operasional Tak Terganggu

Load More