Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 23 Juli 2019 | 23:38 WIB
Warga di Kabupaten Lebak mengantre mendapatkan air bersih yang disalurkan dari BPBD setempat. [Antara]

SuaraBanten.id - Tiga kecamatan yang terdampak kekeringan di Kabupaten Lebak Provinsi Banten mendapatkan droping air bersih sebanyak 76 ribu liter dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah setempat selama kekeringan melanda daerah tersebut.

"Kami mendistribusikan air bersih sebanyak 76.000 liter itu selama empat hari terakhir," kata Kepala Seksi Rekontruksi BPBD Kabupaten Lebak Bernardi seperti dilansir Antara di Lebak pada Selasa (23/7/2019).

Bernardi merinci, masyarakat yang mengalami krisis air bersih akibat kemarau sejak Juni 2019, tersebar di delapan desa di  Kecamatan Sajira, Warunggunung dan Leuwidamar.

Meski begitu, BPBD hingga kini terus menyalurkan bantuan pasokan air bersih agar kebutuhan masyarakat setempat terpenuhi.

Baca Juga: Selama Juli, Kebutuhan Droping Air Bersih di DIY Meningkat

"Saat ini, masyarakat yang dilanda krisis air bersih terpaksa membuat lubang di sekitar aliran sungai, areal persawahan, kolam hingga sumber mata air," katanya.

Sebab, kata dia, pasokan air bersih dari sumur bawah tanah juga jetpump mengering akibat kemarau panjang itu.

Bahkan, kesulitan air bersih itu sudah berlangsung selama dua pekan terakhir.

"Semua warga yang menerima air bersih itu sudah mengajukan surat permohonan dari warga yang disampaikan melalui kepala desa dan kecamatan," katanya.

Menurut dia, pendistribusian air bersih itu bekerja sama dengan PDAM setempat agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapat air bersih untuk keperluan MCK.

Baca Juga: Kekeringan di Cianjur Makin Meluas, Puluhan Ribu Jiwa Butuh Air Bersih

Pihaknya mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih dengan mengerahkan tiga kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter per tangki.

Load More