SuaraBanten.id - Nining, guru honorer di SD Negeri 3 Karya Buana, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, terpaksa tinggal di toilet sekolah.
Pasalnya, Nining mengakui, ia dan sang suami bernama Eby tak memunyai uang untuk mengontrak rumah, apalagi membelinya.
“Setiap bulan, honorarium saya cuma Rp 350 ribu, itu pun dibayar per tiga bulan,” kata Nining saat ditemui di kediamannya, Senin (14/7/2019).
Segala keterbatasan tersebut dilakoni Nining dan Eby secara ikhlas. Sang suami hanya menjadi buruh serabutan.
Kekinian, sang suami dan Nining juga melakoni usaha menjual jajanan di sekolah yang sama. Ia membuka warung di toilet yang sudah disekat untuk dijadikan ruang tamu.
"Ya cukup tidak cukup, harus dicukupkan. Penghasilan saya hanya Rp 1,050 juta per tiga bulan. Itu habis untuk membiayai dua anak kami,” ungkapnya.
Anak pertamanya telah lulus SMA dan bekerja merantau di Jakarta. Sedangkan anak keduanya, masih mengenyam pendidikan pesantren di Yayasan Darul Ullum, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
"(Anak) Dua, sekolah di MTs kelas dua yang kedua, yang pertama sudah lulus enggak dilanjutkan (kuliah). Anak harus sekolah terus, saya semangat (jadi guru honorer) untuk biaya sekolah (anak)," jelasnya.
Baca Juga: Nining, Guru Honorer di SD Pandeglang Ini Tinggal di Toilet Sekolah
Sekat Toilet
Dapur rumah perempuan berusia 44 tahun tersebut, gabung dengan toilet guru, siswa dan musala. Sedangkan kamar tidurnya, tepat berada di samping toilet tersebut.
"Dua tahun saya tinggal di sini. Toilet gabung tempat masak. Kalau tidur di samping kamar mandi murid dan guru,” kata Nining.
Nining beserta suami membangun sendiri ruang kamar tidur, sekaligus ruang tamu dan warung jajanan anak SD.
Agar tidak merasakan bau pesing dan menyengat dari dalam kamar mandi, Nining dan Eby harus rajin-rajin membersihkan toilet.
"Toilet enggak direnovasi, sudah lama. Musala tempat salat guru, di sampingnya, saya meletakkan kompor. Enggak bau, saya bersihkan sendiri, tanggungjawab," terangnya.
Sang suami, Eby, mengakui dia bersama istri mendapatkan izin untuk menempati toilet SDN Karya Buana 3.
Bahkan, pihak sekolah membantu bahan bangunan untuk membangun kamar tidur dan warung yang juga dijadikan ruang tamu.
"Tempat tinggal bantuan keberpihakan kepala sekolah, cuma saya yang kerjakan (bangun) sendiri. Dapat izin (dari kepala sekolah)," kata Eby di tempat yang sama.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
Pilihan
-
5 City Car Bekas di Bawah 100 Juta, Serba Hemat Pilihan Cerdas Pekerja Muda
-
Harta Kekayaan Menkeu Sri Mulyani Usai Singgung Kecilnya Gaji Guru dan Dosen
-
IHSG Cetak Rekor, Pagi Ini Tembus Level 7.800
-
Emas Antam Rontok, Harganya Terus Turun Jadi Rp 1.917.000 per Gram
-
Media Italia Takjub Efek Instan Jay Idzes di Sassuolo, Followers Meledak!
Terkini
-
3 Fakta Miris Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' Demi Cabuli Anak Tiri
-
Miris! Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' untuk Cabuli Anak Tiri Melalui Aplikasi Online
-
Ini Modus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa di Banten
-
BRI Singapore Branch Genap Satu Dekade Perkuat Konektivitas Ekonomi Indonesia di Asia
-
QLola Jadi Senjata BRI Kredit Korporasi Meroket hingga 15,64%