SuaraBanten.id - Dalam sepekan terakhir, Warga Kabupaten Lebak Provinsi Banten mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau yang terjadi sejak awal bulan lalu. Akibatnya sejumlah sumur galian dan sumur bor mengering.
"Kami dan warga lainnya terpaksa mencari air bersih untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK) ke sumber air makam keramat," kata Warga Desa Padasuka, Kecamatan Warunggunung, Samsuri seperti dilansir Antara pada Rabu (3/7/2019).
Ia mengatakan warga desa ini setiap hari memadati sumber air keramat untuk mendapatkan air. Selain itu, ada juga warga yang terpaksa membeli air bersih menggunakan jasa tukang ojek ke sumber mata air ke luar desa.
Mereka yang membeli air bersih dengan biaya tukang ojek harganya antara Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu untuk satu bak mandi berukuran 2 meter X 1,5 meter.
Baca Juga: Sebanyak 17 Desa di Cilacap dan 11 Desa di Purbalingga Terdampak Kekeringan
"Kami sudah biasa tinggal di sini jika kemarau mengalami kesulitan air bersih," katanya.
Sekertaris Desa Padasuka Suhayah mengatakan beberapa perkampungan di wilayahnya mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau. Bahkan, sejumlah sumur galian dan bor mengering.
"Kami telah mengajukan permohonan ke BPBD setempat untuk segera didistribusikan pasokan air bersih," katanya.
Begitu pula Nana, warga Desa Calung Bungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak mengatakan dirinya saat ini kesulitan air bersih menyusul sarana MCK tidak berfungsi.
Akibat kesulitan air bersih tersebut, sebagian warga mengambil air ke daerah aliran sungai Ciberang, namun untuk keperluan konsumsi sehari-hari, mereka membeli air mineral kemasan atau galon isi ulang.
Baca Juga: Hadapi Kekeringan, Gubernur Khofifah Instruksikan Distribusi Air Bersih
"Kami berharap sarana air bersih itu segera dibangun kembali sehingga warga bisa menggunakan lagi untuk keperluan MCK," katanya.
Ia juga menyebutkan, selama dua tahun terakhir warga di sini kesulitan memperoleh air bersih, karena tidak memiliki sumber mata air setelah hutan yang ada menjadi tanah lapang milik pengembang.
"Kalau dulu kami masih bisa mendapat air bersih dari sumur tanah," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Sebanyak 17 Desa di Cilacap dan 11 Desa di Purbalingga Terdampak Kekeringan
-
Hadapi Kekeringan, Gubernur Khofifah Instruksikan Distribusi Air Bersih
-
Kemarau Tahun Ini, 556 Desa di Jatim Terancam Kekeringan Kritis
-
Ribuan Hektare Sawah di Gunungkidul Gagal Panen, Petani Rugi Rp 28 Miliar
-
Kekeringan, Warga Kampung Ini Rela Berjalan Kaki Satu Jam Demi Air
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
-
Pemain Keturunan Yogyakarta Bisa Langsung Gabung Timnas Indonesia U-20 Tanpa Naturalisasi
-
Liga Putri Digelar Bareng Pilpres 2029, Bakal Jadi Alat Politik?
Terkini
-
Proyek Gedung Dinsos Cilegon dan Assessment Center Jadi Temuan BPK
-
Tiga Wisatawan Terseret Ombak Pantai Karangseke Lebak, Dua Orang Tewas
-
Truk Sampah DLHK Tangerang Kebakaran, Diduga Akibat Konsleting
-
Wanita Penjaga BRI Link di Serang Tewas Dipalu di Kepala, Pelaku Gondol Uang Rp10 Juta
-
Saldo DANA Gratis Minggu 6 Juli 2025, Cek 3 Link DANA Kaget dan Tips Anti Kehabisan