SuaraBanten.id - Sebanyak tiga orang tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten ditangkap jajaran Polresta Tangerang, Rabu (13/3/2024).
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono mengatakan, Ketiga tersangka yang berhasil diamankan yakni DI, NK, dan DDI. Ketiganya ditangkap kurang dari 24 jam setelah melakukan aksinya.
"Ketiga pelaku memiliki peran masing-masing. Tersangka DI berperan sebagai eksekutor pencurian atau 'pemetik'. Tersangka NK berperan menyembunyikan motor hasil curian," kata Joko dikutip dari ANTARA, Rabu (13/3/2024).
Joko mengungkapkan, tersangka DI merupakan 'pemetik' melakukan aksi saat pemilik kendaraan meninggalkan rumahnya sekitar 19.30 WIB malam.
Kata dia, saat pemilik dan keluarga meninggalkan rumah, pelaku masuk dan menggasak motor korban.
"Meski aksi dilakukan relatif masih sore, namun saat itu masyarakat sedang sibuk dan pengawasan terhadap kendaraan yang kurang sehingga para pelaku memanfaatkan momen ini untuk melakukan aksi," ungkap Joko.
Joko mengungkapkan, awalnya polisi mendapat laporan warga, kemudian ia langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Usai mengumpulkan bukti-bukti petunjuk dan keterangan saksi, tak sampai 24 jam, pelaku berhasil diringkus petugas.
Personel yang terdiri dari jajaran Polsek Panongan, kemudian berhasil mengamankan seorang penadah berikut sepeda motor milik korban di sebuah kontrakan Kampung Pabuaran, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
"Sedangkan tersangka DDI berperan sebagai penadah motor hasil kejahatan. Setelah itu dilakukan pengembangan dan berhasil menangkap pelaku pemetik dan pelaku yang bertugas menyimpan kendaraan hasil curian di beberapa tempat berbeda di Pasar Kemis dan Balaraja," terangnya.
Kata dia, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka DI yang bertugas menjadi eksekutor, merupakan seorang residivis kasus yang sama dan baru bebas di tahun 2023.
Polisi juga memperoleh keterangan bahwa para pelaku sudah beraksi puluhan kali di wilayah Tangerang.
"Kami juga masih terus mengejar pelaku lain yang identitasnya sudah kami kantongi. Dan saat ini para pelaku yang masih dikejar sudah ditetapkan sebagai DPO," ujarnya.
Atas perbuatannya, para pelaku disangkakan Pasal 363 KUH pidana dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. Kemudian Pasal 481 KUH pidana dengan ancaman penjara paling lama tujuh tahun penjara. Dan Pasal 480 KUH pidana dengan ancaman paling lama empat tahun penjara.
"Kami mengimbau agar masyarakat peduli dan meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan. Masyarakat didorong untuk mengaktifkan siskamling. Dan apabila masyarakat melihat ataupun mendengar indikasi kejahatan ataupun pelanggaran hukum yang membutuhkan pelayanan Kepolisian," pungkasnya. (ANTARA)