SuaraBanten.id - Iti Octavia Jayabaya merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten periode 2021-2025 mendatang. Sosok perempuan yang merupakan Bupati Lebak itu sering menuai sorotan soal isu-isu yang berkaitan dengan Partai Demokrat.
Terbaru, Iti Octavia Jayabaya disorot karena mengintruksikan untuk mencopot unggahan di media sosial, pamflet hingga baliho Anies Baswedan. Hal tersebut buntut Capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang dianggap sepihak memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.
Iti Octavia Jayabaya kecewa Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gagal mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapresya. Karenanya ia langsung mengintruksikan seluruh kader dan simpatisan Demokrat untuk copot baliho Anies Baswedan.
Iti Octavia Jayabaya menjalani pendidikan SD Negeri 1 Cipadang, Cileles, Lebak kemudian SMP Negeri 3 Pandeglang lalu SMP Negeri 4 Rangkasbitung. Ia melanjutkan ke MA Washilaltul Falah di Rangkasbitung hingga menempuh pendidikan tinggi di Universitas Jayabaya di mana dirinya aktif di HMI.
Iti merupakan putri mantan Bupati Lebak periode 2003-2013 Mulyadi Jayabaya. Ia menempuh pendidikan untuk meraih gelar S2-nya di Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan lulus pada tahun 2005.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar S3 Administrasi Publiknya di Pascasarjana FISIP Universitas Padjadjaran.
Karier Politik Iti Octavia Jayabaya
Iti Octavia Jayabaya merupakan kader Partai Demokrat yang menjadi Ketua DPC Demokrat Lebak 2005-2015, Ketua DPD Demokrat Banten 2017-2021.
Baca Juga:Andi Arief Bongkar Surat Anies Berisikan Harapan AHY Jadi Cawapres
Iti juga kembali memimpin Partai Demokrat Provinsi Banten periode 2021-2025. Ia terpilih secara aklamasi menjadi Ketua DPD Partai Demokrat periode 2021-2025.
Iti Octavia Jayabaya juga pernah menjadi anggota DPR-RI periode 2009-2014. Ia berasal dari daerah pemilihan DPR Banten I (Kabupaten Lebak dan Pandeglang). Sebagai wakil rakyat, Iti bertugas di Komisi XI dan Badan Anggaran DPR RI kala itu.
Menjabat sebagai Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya
berhasil mengeluarkan Lebak dari statusnya sebagai daerah tertinggal pada 2019. Ia juga sempat memperoleh penghargaan bupati terbaik di Asia pada ajang Asia Global Award 2019.
Selama menjabat sebagai Bupati Lebak, Kabupaten Lebak mendapatkan Penghargaan Adipura pada 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Beberapa kebijakan yang dilakukan adalah penertiban para pedagang kaki lima (PKL) di sejumlah lokasi, melakukan penataan taman-taman kota, dan melakukan penghijauan dengan penanaman pohon di jalan protokol.
Iti juga menemukan strategi pengembangan pariwisata Lebak melalui Lebak Unique yang telah berhasil meningkatkan citra positif Kabupaten Lebak.
Ia melakukan strategi pengembangan pariwisata melalui pendekatan city branding melalui empat dimensi, yaitu identity (identitas), objective (tujuan), communication (komunikasi), dan coherence (keselarasan).
Lebak Unique diangkat karena keunikan yang ditonjolkan terhadap potensi alam dan budaya di Kabupaten Lebak untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Lebak Unique juga mengantarkan ia meraih Gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik di Universitas Padjadjaran dengan hasil Cumlaude.
Intruksikan Copot Baliho Anies Baswedan
Kabar bakal Calon Presiden (Capres) yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menunjuk Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Pilpres 2024 mendatang menuai kekecewaan.
Salah satu pihak yang kecewa yakni Partai Demokrat, tak hanya di tinggak pusat kekecewaan tersebut bahkan hingga ke tingkata daerah, salah satunya hingga ke DPD Demokrat Provinsi Banten.
Ketua DPD Demokrat Provinsi Banten Iti Oktavia Jayabaya mengaku kecewa Anies Baswedan tidak memilih Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tapi malah menujuk Cak Imin sebagai Cawapres yang mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.
Iti menyinggung upaya jajaran kader hingga pengurus Demokrat yang telah membesarkan nama Anies Baswedan di Banten. Namun, usaha tersebut berujung kekecewaan lantaran Anies malah menunjuk Ketum PKB yang bukan merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Keputusan ini sepihak, tidak diketahui oleh Demokrat dan PKS yang merupakan partai koalisi perubahan untuk persatuan," kata Iti, Kamis (31/8/2023).
"Tentu keputusan ini sangat mengecewakan kami karena kami telah berjuang membesarkan nama Anies di Banten, tiba-tiba Ketum PKB yang dijadikan Cawapres," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Bupati Lebak itu.
Iti memastikan hingga saat ini pihaknya tetap patuh dengan keputusan dan arahan yang akan dikeluarkan DPP Partai Demokrat dalam menanggapi gagalnya AHY menjadi cawapres berduet dengan Anies Baswedan.
Meski demikian, Iti dengan tegas memerintahkan seluruh kader Partai Demokrat Banten untuk mencopot pamflet, baliho Anies Baswedan yang sudah disebar di seluruh wilayah Provinsi Banten sebagai bentuk kekecewaan.
"Saya belum tahu keputusan DPP Demokrat ke depan seperti apa, namun kami pastikan akan tetap fatsun pada perintah partai. Selain itu kader dan simpatisan harus mencopot pamflet Anies Baswedan di Baliho juga media sosial," tegasnya.
Seperti diketahui, Anies Baswedan dikabarkan sudah memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres mendampingi dirinya untuk bertarung di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan kabarnya, Anies Baswedan telah mengunjungi kediaman Ibunda Cak Imin di Jombang untuk meminta restu agar bisa maju sebagai capres dan cawapres 2024 nanti.
Hal tersebut terungkap dalam keterangan Pers Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya.
Di mana dalam surat tersebut Rifky menjelaskan, pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.