Komentar Pedagang Sembako Cilegon Soal Pengenaan PPN Sembako: Aduh Nyekek Banget

Soal pajak sembako, pedagang banyak yang menolak dan menganggap hal tersebut memberatkan.

Hairul Alwan
Jum'at, 11 Juni 2021 | 08:00 WIB
Komentar Pedagang Sembako Cilegon Soal Pengenaan PPN Sembako: Aduh Nyekek Banget
Pedagang sembako di Pasar Kranggot Cilegon melayani pembeli, Jumat (11/6/2021) [Suara.com/Adi Mulyadi]

SuaraBanten.id - Pedagang sembako Cilegon menyampaikan pendapatnya terkait pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang sedang dibahas pemerintah pusat. Soal Pengenaan PPN Sembako, pedagang banyak yang menolak dan menganggap hal tersebut memberatkan.

"Aduh nyekek banget," kutiap suara penolakan salah satu pedagang sembako Cilegon. Pedagang tolak kenaikan pajak sembako lantaran situasi saat ini sedang pandemi Covid-19. Pedangang khawatir harga barang makin tinggi jika penerapan pajak diberlakukan.

Diketahui, pengenaan PPN akan diberlakukan pada beberapa sembako seperti beras, gabah, jagung, sagu, kedelai, garam konsumsi, daging, telur, susu, buah-buahan, sayur-sayuran, ubi-ubian, bumbu-bumbuan, dan gula konsumsi. Pengenaan PPN dalam draf yang akan dibahas paling rendah 5 persen dan paling tinggi 15 persen. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SuaraBanten.id harga-harga sembako di pasar keranggot saat ini mengalami kenaikan. Ini harganya.

Baca Juga:Sembako Bakal Kena PPN, Pedagang di Pasar Baru Bekasi Keberatan

1. Beras medium dan premium mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu sampai Rp10 ribu untuk pembelian perkarung seberat 25 kilogram.

2. Telur, harga telur sangat tidak stabil, setiap hari mengalami kenaikan dan penurunan sebesar Rp500 rupiah sampai Rp1.000 rupiah. Saat ini harga telur berada di angka Rp26 ribu perkilogram.

3. Minyak sayur kemasan. Harga minyak sayur tidak bisa dibendung, saat ini harganya mencapai Rp30 ribu sampai Rp31 ribu per 2 liter kemasan

4. Terigu, sementara terigu tidak terlalu mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Sekarang harga terigu saja naik Rp5 ribu per karung 25 kilogram. Biasanya terigu itu harganya Rp150 per 25 kilogram, naik sekarang menjadi Rp155 ribu.

Kenaikan itu sangat berdampak pada pedagang sembako, Tidak terkecuali, pedagang sembako di pasar Keranggot Cilegon Ecih, mengeluhkan kenaikan harga sembako akhir-akhir ini.

Baca Juga:Pemerintah Akan Kenakan PPN pada Sembako

"Semua sembako sudah pada naik dari mulai sebelum puasa kemarin," katanya saat ditemui SuaraBanten.id.

Terkait informasi akan adanya pajak yang dikenakan pada sembako, Ecih menolak keras, lantaran itu akan menyengsarakan rakyat kecil.

"Semuanya sudah pada naik, apalagi nanti ditambah dengan pajak. Udah kondisi kaya gini, masa pemerintah mau kenain pajak, aduh nyekek banget itu," keluhnya.

Encih meyakini, pedagang-pedagang sembako dan masyarakat luas tentunya akan menolak dengan adanya pajak pada sembako di kalangan masyarakat kecil.

"Bukan saya aja ya yang tidak setuju, pasti kawan-kawan pedagang lain juga pasti tidak akan setuju," terangnya.

Dikeluhkan dia, saat ini saja omset penjualannya itu mengalami penurunan yang sangat signifikan setiap harinya, lantaran seluruh bahan sembako mengalami kenaikan.

"Sekarang itu, nyari duit sebesar Rp.2 juta itu sangat susah, sekarang saja omset saya turun drastis. Biasanya omset saya itu Rp.5 juta lebih, sekarang paling dapet omset Rp.1 juta sampai Rp.1.5 juta," keluhnya.

Kontributor : Adi Mulyadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini