Covid-19 Masih Tinggi, Kabupaten Tangerang Batalkan Pembelajaran Tatap Muka

Pembelajaran tatap muka di Kabupaten Tangerang yang rencananya dimulai bersamaan dengan Semester Genap tahun ajaran 2020/2021 dibatalkan.

M. Reza Sulaiman
Senin, 04 Januari 2021 | 21:01 WIB
Covid-19 Masih Tinggi, Kabupaten Tangerang Batalkan Pembelajaran Tatap Muka
Siswa mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka di SD Widiatmika, Jimbaran, Badung, Bali, Selasa (8/12/2020). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]

SuaraBanten.id - Pembelajaran tatap muka di Kabupaten Tangerang yang rencananya dimulai bersamaan dengan Semester Genap tahun ajaran 2020/2021 dibatalkan.

Menurut Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar proses pembelajaran tatap muka (PTM) dibatalkan menyusul penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten yang masih relatif tinggi.

Hal itu disampaikan Zaki dalam diskusi publik bertema perspektif dan persiapan daerah untuk sekolah tatap muka via zoom, Senin (4/1/2021).

"Kasus harian di Kabupaten Tangerang sampai saat ini masih tinggi. Kondisi ini rawan untuk pembelajaran tatap muka, jadi kami putuskan menunda tahun ajaran semester genap," ujarnya dikutip SuaraBanten.id, Senin (4/1).

Baca Juga:Respons Wacana KBM Tatap Muka, Epidemiolog UGM Minta Pemerintah Pikir Ulang

Sebelumnya, pada Desember tahun lalu, Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim telah memutuskan menunda pelaksanaan sekolah tatap muka yang direncanakan dimulai pada awal Januari 2021.

Keputusan itu disampaikan Wahidin dikarenakan masih tingginya angka kasus penyebaran Covid-19 di wilayah Provinsi Banten.

Meskipun PTM dibatalkan, Zaki menegaskan, proses pembelajaran daring tetap dilakukan. Selain itu, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta itu mengaku telah menyiapkan sejumlah opsi.

Salah satu opsinya adalah kunjungan guru ke rumah siswa yang masih belum terjangkau oleh gawai dan jaringan internet.

"Kami menyiapkan guru untuk visit ke beberapa rumah siswa dengan membuat kelompok 2 sampai 5 orang. Tentu hal ini disesuaikan dengan tingkat penyebaran Covid-19 di setiap wilayah," ungkapnya.

Baca Juga:OPINI: Isu Pembelajaran Tatap Muka Awal Tahun 2021, Apakah Efektif?

"Kemudian, setelah kami diskusikan, opsinya juga orang tua bisa datang ke sekolah untuk mengambil modul pembelajaran sekaligus mengambil tugas PR anaknya," sambungnya.

Dengan demikian, Zaki menyebut, keputusan ini langkah terbaik untuk menekan angka penyebaran kasus Corona di wilayahnya.

"Kalau bicara saat ini tingkat kerawanan penyebaran masih tinggi, kami khawatir apapun yang kami persiapkan secara sempurna malah akan menambah tingkat penyebarannya," tuturnya.

Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini