Wow! Udang Lobster Tangkapan Nelayan Lebak Masih yang Terbaik di Dunia

"Kami menerima laporan bahwa lobster dari Lebak Selatan juga dipasok ke Jakarta hingga ekspor," kata Ahmad Hadi.

Muhammad Taufiq
Sabtu, 28 November 2020 | 12:12 WIB
Wow! Udang Lobster Tangkapan Nelayan Lebak Masih yang Terbaik di Dunia
Cara memotong lobster galah. (YouTube Devina Hermawan)

SuaraBanten.id - Masyarakat pesisir selatan, terutama wilayah Lebak, Banten, harus terus didorong agar membudidayakan Udang Lobster. Sebab kualitas Lobster di daerah tersebut merupakan yang terbaik di dunia.

Hal ini disampaikan Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Ahmad Hadi, Jumat (27/11/2020). Dikutip dari Antara, Hadi menjelaskan, selain kualitasnya terbaik, harga udang lobster dari Lebak juga sangat mahal.

"Kami berharap masyarakat pesisir dapat mengembangkan budidaya lobster guna meningkatkan pendapatan ekonomi," katanya.

Para penampung udang lobster bukan hanya warga pesisir Lebak Selatan saja, namun ada dari Sukabumi dan Jakarta.

Baca Juga:Eksportir Hanya Dikirimi Pesan WA Terkait Pelarangan Ekspor Benih Lobster

Populasi udang lobster tangkapan nelayan itu masuk terbaik di dunia, karena kondisi air laut sangat bagus dan tidak ada pencemaran lingkungan juga berhadapan dengan Samudera Hindia.

"Kami menerima laporan bahwa lobster dari Lebak Selatan juga dipasok ke Jakarta hingga ekspor," katanya menjelaskan.

Jenis udang lobster pesisir Perairan Lebak selatan di antaranya lobster mutiara, lobster batu dan lobster hijau.

Produksi tangkapan lobster diperkirakan puluhan kilogram per hari dan nelayan menjual ke penampung dengan harga bervariasi antara Rp 150 ribu sampai Rp 400 ribu/kilogram.

Selain itu juga para nelayan menjual benur lobster guna memberikan dampak terhadap pendapatan ekonomi mereka.

Baca Juga:KKP Kirim Pesan WhatsApp ke Eksportir Benih Lobster, Ini Isinya

Saat ini, nelayan melaut hanya dapat menangkap dua sampai 10 Kg juga terkadang tidak ada. "Kami mendorong nelayan menangkap lobster yang besar, karena nilai ekonominya cukup tinggi," katanya.

Acun (55) seorang nelayan PPI Binuangeun Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya setiap hari menangkap lobster dan jika beruntung bisa menghasilkan pendapatan Rp 500 ribu.

Namun, saat ini tangkapan lobster menurun bahkan tidak ada sehubungan gelombang cukup tinggi dan angin kencang.

"Kami sangat diuntungkan jika menghasilkan udang lobster," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak