Saat ditanya soal keaslian artefak Nabi Muhammad, Haji Maki menguatkan, selain diberikan beberapa lembar sertifikat sebagai pendukung keabsahan dari benda-benda artefak tersebut, yaitu berupa sertifikat yang dikeluarkan museum Dinar yang berada di Makkah, uji sanad, test DNA, uji umur dan uji karbon untuk menelusuri sumber asal benda tersebut.
Haji Maki menyebut artefak itu sudah beberapa kali di pamerkan di Indonesia. Baik di Banten Lama, Banjar Kalimantan dan Jawa Timur. Pemberi benda itu adalah Profesor Abdul Manang Embong yang dianggap sudah teruji secara keilmuan, sehingga menambah keyakinannya jika benda itu asli.
"Itu yang mendukung saya untuk menyakini jika benda ini asli. Bahkan Profesor Abdul Manang Embong mengatakan siap ke pengadilan jika barang saya ini palsu," tegasnya.
Tidak ada aturan khusus untuk melihat artefak ini, namun harus menjaga adab selayaknya bertemu dengan Nabi Muhammad. Terutama dalam keadaan suci dan tidak berhenti membaca salawat.
Baca Juga:Simpan Rambut Rasulullah, Haji Maki: Silakan Datang, Lepas Rindu ke Nabi
"Bukan aturan tapi saya bahasanya adab. Adabnya itu kita selayaknya bertemu dengan Baginda kita harus suci, yaitu kita harus berwudhu menjaga adab kita dan tidak berhenti membaca salawat,"katanya.
Sejak diamanahkan benda itu, awalnya Haji Maki mengaku takut untuk melakukan mengekspose. Khawatir dianggap sombong dan menimbulkan perspektif yang berbeda masyarakat luas. Kendati begitu, adanya peran pers diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap Nabi Muhammad SAW.
Keberkahan Nabi
Di sisi lain, Haji Maki juga mendapatkan pesan dari Abdul Manang untuk menyebarluaskan keberadaan benda tersebut agar warga Indonesia dan khususnya Banten, supaya tidak bersusah payah mencari keberkahan Nabi Muhammad SAW. Cukup datang ke Pondok Pesantren.
Haji Maki membuka untuk umum dalam satu bulan sebanyak satu kali, di malam minggu tiap akhir bulan. Atau bisa juga datang pada malam Minggu (28/11/2020) besok yang akan datang, sebab hari siang harinya ada kegiatan para Santri, disusul malam harinya kegiatan istighosah dan mempersilahkan warga yang hendak melihat artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga:Selain Darah, Haji Maki Simpan Rambut Hingga Benang Selimut Nabi Muhammad
![Warga memasang tenda untuk kegiatan para santri Ponpes Miftahul Jannah dalam acara istighosah sekaligus untuk memberikan kesempatan warga melihat artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW, Kamis (26/11/2020). [Suara.com/Saepulloh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/26/23481-ponpes-miftahul-jannah.jpg)
Bagi warga yang hendak datang bisa langsung datang ke Ponpes Miftahul Jannah atau kediaman Haji Maki di Kampung Keboncau, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang.