Berdasarkan data yang ia terima, pabrik tersebut terpaksa harus merumahkan sekitar 1.800 karyawannya pada akhir November 2020.
“Karena mengalami kerugian dua tahun berturut-turut, mereka sudah tidak kuat dan memutuskan untuk menutup pabrik karena ordernya juga sudah tidak ada. Kalau ditambah sama yang ini, berarti total nanti mencapai 40 ribuan karyawan yang terkena PHK di Kabupaten Tangerang,” pungkasnya.