Potret Damai Massa Aksi, Polisi dan Pengamen di Tengah Demonstrasi Buruh

Terlihat mereka berbaur saling berbagi minum dan makanan.

M Nurhadi
Kamis, 22 Oktober 2020 | 12:30 WIB
Potret Damai Massa Aksi, Polisi dan Pengamen di Tengah Demonstrasi Buruh
Salah seorang massa aksi membagikan air minum mineral kepada petugas kepolisian dalam aksi buruh menolak UU Cipta Kerja di Serang, Banten, Kamis (22/10/2020) [Suara.com/Yandhi]

SuaraBanten.id - Ada pemandangan yang cukup menenteramkan di tengah demo buruh yang memprotes pengesahan UU Cipta Kerja di Serang.

Sejumlah petugas polisi dari Polres Serang Kabupaten terlihat berbagi air mineral dengan massa aksi yang memblokir jalan perbatasan Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang, tepatnya di Cikande Asem.

Tidak berhenti di situ, massa buruh yang memiliki persediaan air minum lebih lantas membagikan pada personil polisi lainnya yang tengah menjaga massa penolak UU Cipta Kerja.

Bahkan, massa juga mengajak para pengamen jalanan yang berada tak jauh dari lokasi untuk bernyanyi bersama personil kepolisian yang sedang berjaga.

Baca Juga:LGBT di Polri: Ketahuan Setelah Pelaku Bunuh Pacarnya Karena Cemburu

Sejumlah Gerbang Tol (GT) di Kota Serang dan Kabupaten Serang, di jaga polisi, seperti GT Serang Barat, GT Serang Timur, GT Ciujung hingga GT Cikande.

Sementara, pantauan Suara.com di sejumlah di Kawasan industri, seperti Kawasan Industri Modern, Cikande, Kabupaten Serang, terlihat lengang tanpa ada aktivitas demonstrasi.

Hal berbeda ditemukan di Cikande Asem, perbatasan antara Kabupaten Serang dengan Tangerang. Para buruh memblokir jalan dengan membakar ban dan memarkirkan bus mereka diseluruh badan jalan.

"Kegiatan hari ini, kita sudah berkoordinasi dengan personil kewilayahan untuk melakukan penyekatan. Korlantas, kita hanya back up. Ada gabungan dari TNI, dari Korlantas kita optimalkan," kata Kepala (Ka) Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Tangerang-Merak (Tamer), ditemui saat berkata di GT Ciujung, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (22/10/2020).

Pihaknya mengaku siap mengawal aksi massa di dalam tol jika memang diperlukan. Namun hingga kini, belum ada permintaan, perintah atau kebutuhan untuk mengawal buruh yang berangkat ke Jakarta di dalam tol.

Baca Juga:Longmarch ke Kawasan Istana, Buruh: Omnibus Law Lebih Berbahaya dari Covid!

"Untuk memantau massa buruh, sampai saat ini tidak ada pengawalan, kita lihat dari kewilayahan, apakah putar balik atau tidak," jelasnya.

Kontributor : Yandhi Deslatama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak