SuaraBanten.id - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mempertegas jika Pemkab Lebak membantu pengurusan jenazah Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat. Bahkan Pemkab sendiri yang menyarankan jenazah Dindin tidak diautopsi.
Sebab iti ngamuk ke lelaki bernama Musa saat di rapat paripurna penandatangan nota kesepakatan KUPA-PPAS APBD-P 2020 bersama DPRD Lebak pada Senin (7/9/2020) kemarin.
Saat itu Iti mau memberikan sambutan. Lelaki yang disemprot Anggota DPRD Lebak dari Fraksi PPP Musa Weliansyah. Kala itu, Musa mempersoalkan tidak adanya pengawalan dari Pemkab Lebak kepada jenazah Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat.
Iti menjelaskan jika pihak keluarga almarhum sempat meminta pendapat kepada pihaknya terkait perlu tidaknya autopsi dilakukan terhadap jenazah.
Baca Juga:Buntut Kematian Ketua DPRD Lebak, Bupati Iti Semprot Lelaki Bernama Musa
"Kami sarankan jangan diautopsi, karena ketika dokter mengatakan bahwa hasil visum tidak ada indikasi kekerasan dan sebagainya. Autopsi itu akan membelah badan, bisa dibayangkan mana kemanusiaan kita," ungkapnya.
Iti juga membantah, jika Pemkab Lebak abai terhadap jenazah Ketua DPRD Lebak lantaran tidak memberikan pengawalan.
Menurutnya, tidak adanya kepastian dari pihak keluarga terkait kedatangan jenazah menjadi alasan.
Padahal, pihaknya sudah menyiapkan hal tersebut, meski almarhum Ketua DPRD Lebak bepergian bukan urusan kedinasan.
"Perlu rekan-rekan dewan tahu. Pak Kapolres dan Pak Dandim dari Cibeber langsung standbye di Maja (rumah duka). Tapi karena pihak keluarga tidak ada kepastian jam berapa jenazah tiba, maka informasi tidak kami dapat," katanya.
Baca Juga:Api Berkobar Dekat Kantor Partai Demokrat di Lebak Banten
"Kami bukan tidak menghargai posisi beliau, kami sangat menghargai, tolong camkan!" imbuhnya.
Karena itu, ia pun meminta kepada semua pihak untuk selalu berprasangka baik. Bahkan mengajak agar kepentingan politik justru tidak memutus tali silaturahmi.
"Jadi mari kita berprasangka baik terhadap apapun. Jangan karena ketidaksukaan kepada seseorang apalagi politik, menjadikan tali silaturahmi kita terputus," tukasnya.
Fakta baru
LL, perempuan muda yang terakhir bersama Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat sebelum meninggal. Perempuan LL ini menginap bersama Dindin di Hotel Marilyn Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Sosok perempuan muda LL ini misterius. Sebab tak diketahui identitasnya. Karena polisi belum membuka identitas LL.
Polisi hanya mengatakan jika perempuan LL ini adalah teman Dindin.
"Iya teman. Tapi kita belum bisa menyimpulkan apakah pacar? Istri? atau mungkin dia rekan kerja itu masih kita dalami," kata Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan.
Dindin Nurohmat meninggal misterius di Hotel Marilyn Serpong, Kota Tangerang Selatan. Sebelum Dindin tewas, ada seorang perempuan telepon resepsionis hotel untuk meminta bantuan.
Kejadian itu, Minggu (6/9/2020) kemarin. Sang perempuan itu berinisial LL. Dia perempuan muda.
Namun Kepolisian Tangerang Selatan tidak menjelaskan dengan rinci sosol perempuan LL itu. Yang pasti dia menginap bersama Dindin malam itu.
"Rekannya menghubungi petugas front office, dan dihubungi rumah sakit, kurang lebih pukul 04.00 WIB ada bantuan medis yang melakukan pemeriksaan di sana. Setelah itu korban dinyatakan meninggal dunia," kata Imam.
Dindin check in pada Sabtu 5 September sekira pukul 22.16 WIB lalu menginap seorang diri.
Lalu sekira pukul 02.00 WIB, politisi Gerindra itu mengeluh sakit dan menghubungi resepsionis hotel.
Dindin tak menginap seorang diri, melainkan ditemani pula oleh seorang wanita muda berinisial LL (28).
Perempuan LL lah yang kemudian menghubungi resepsionis hotel sekira pukul 02.00 WIB dan memberitahukan bahwa Dindin membutuhkan pertolongan medis darurat.
Meninggalnya Didin mengejutkan banyak pihak. Sebab keluarga ataupun rekan menyebut jika Didin tak memiliki riwayat penyakit jantung.
Setelah dilakukan visum luar, jenazah Dindin kemudian dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan di Desa Mekarjaya, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak.
"Jadi kronologisnya saat almarhum bersama rekannya (LL) menginap di sana di hotel, pada pukul 22.00 WIB masuk, jam dua malam mengeluh, karena dadanya," kata Iman Setiawan.
Polisi telah meminta keterangan beberapa saksi seperti resepsionis hotel dan perempuan LL.