Yuli mengaku, selama anaknya bersekolah, dia terus-terus menjadi korban ledekan dan bullying karena berasal dari keluarga miskin.
“Namanya orang tidak mampu,” katanya.
Saat dikunjungi Muji, Yuli memperoleh bantuan bahan makanan dan uang. Bantuan tersebut akan digunakan untuk berobat anaknya yang sudah dua hari sakit panas.
“Alhamdulillah buat berobat anak lagi sakit,” katanya.
Baca Juga:Kelaparan Saat Corona, Janda Miskin di Pekanbaru Cuma Makan Nasi Lauk Cabai
Sementara itu Muji Rohman mengaku miris dengan adanya kejadian satu keluarga di Kota Serang yang tidak makan selama dua hari karena perekonomian keluarga menurun dratis sejak adanya virus corona.
“Awalnya dapat informasi dari Facebook, saya bergabung dan menanyakan alamatnya. Awalnya tidak tahu (ada kondisi warga miskin),” katanya kepada awak media di lokasi.
Muji mengatakan, Pemkot Serang saat ini baru melakukan pendataan masyarakat yang terdampak virus Corona COVID-19.
“Sebagai DPRD sangat kecewa dengan (kondisi) seperti ini ya, kalau pendataan padahal ada di Pemkot, misalnya kalau tidak terdata ya bisanya langsung, kalau tidak kebagian ya bagiin saja segera,” jelasnya.
Berkaca dari kondisi keluarga Yuli, Pemkot Serang harus tanggap karena saat ini sudah banyak masyarakat yang merasakan dampak kondisi seperti ini.
Baca Juga:Ridwan Kamil Akan Pilih Orang Miskin yang Pantas Terima Bansos Corona
“Saya terus lakukan kawan dewan juga mungkin sudah sering, kegiatan saat ini saya kira kegiatan mulia, saya lakukan sesuai dengan kemampuan saya,” katanya lagi.