Ketarik Kabel Sutet, Bocah 8 Tahun Selamat Setelah Ditangkap Tukang Kopi

Tolong, aku udah enggak kuat pegangan. Mau turun."

Dwi Bowo Raharjo
Jum'at, 17 April 2020 | 15:52 WIB
Ketarik Kabel Sutet, Bocah 8 Tahun Selamat Setelah Ditangkap Tukang Kopi
Seorang anak bergelantungan di kabel listrik. (Ist)

SuaraBanten.id - Seorang bocah bernama Nadin (8) beruntung nyawanya masih tertolong setelah lompat dari ketinggian. Nadin melompat dari kabel proyek Sutet setinggi 15 meter. Kejadian tersebut terjadi di Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang pada Kamis (16/4/2020) sore.

Seperti diberitakan Bantennews.co.id - jaringan Suara.com, dalam video amatir yang beredar terdengar suara teriakan minta tolong.

“Tolong, aku udah enggak kuat pegangan. Mau turun,” teriak Nadin yang terus bergelantung sekuat tenaga dengan kedua tangannya.

Warga yang melihat kemudian berusaha menolong bocah tersebut. Diantaranya mencari alas untuk bocah tersebut jika loncat.

Baca Juga:Kocak! Curhat Bocah Saat Pakai Masker: Hidung Pesek Tidak Bisa Nafas!

“Jangan loncat! Jangan dilepas ya! Ayo kasur mana kasur, tangkep” teriak beberapa warga yang terus mengikuti kemana Nadin bergelantung.

Saat dikonifrmasi, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Kosrudin membenarkan peristiwa tersebut.

Dijelaskan Kosrudin, awalnya bocah bernama Nadin ini tengah bermain di area proyek pemasangan kabel SUTET yang tak jauh dari rumahnya.

“Dia enggak tahu kalau kabel itu mau ditarik, anaknya gelantungan pada saat kabel masih rendah, tapi lama kelamaan ketarik sampai tinggi, dia enggak berani lepas,” kata Kosrudin melalui pesan singkatnya, Jumat (17/4/2020).

Kemudian sejumlah warga sudah siaga di bawah lengkap dengan matras menyuruh Nadin untuk melepaskan genggamannya. Beruntung salah seorang penjual kopi, berhasil menangkapnya.

Baca Juga:Reaksi Ganjar Soal Kasus Bocah Pencuri Celana Dalam Wanita Diamuk Warga

“Terjun bebas, ditangkap warga. Tapi anaknya masih sadar, mungkin ada cidera ringan. Makanya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dicek semuanya,” ujar Kosrudin.

Selain memang kesalahan ada pada orangtua yang tidak mengawasi anaknya, Kosrudin pun mengaku kecewa dengan petugas PLN yang tidak menempatkan personel setiap beberapa meter untuk mengawasi pengerjaan pemasangan kabel tersebut.

“Petugas yang narik itu kan dari jarak jauh, beberapa kilometer dari titik awal. Dikiranya cuma kebun atau lahan kosong, yang ternyata ada rumah penduduk, seharusnya ada pengawasan setiap beberapa meter agar tidak ada warga yang mendekat,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini