SuaraBanten.id - Anak Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa diisolasi karena diduga positif virus corona. Anak Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa diisolasi di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.
Sampai saat ini Pandji masih menunggu hasil dari tim medis.
Dikatakan Pandji, hal itu bermula saat anaknya yang kini bekerja di Jakarta sebagai seorang dokter spesialis jantung bertemu teman-temannya sekitar 20 orang. Namun, dari 20 orang tersebut, 1 orang yang ada di antaranya sudah terjangkit virus corona.
"Anak saya nggak tahu awalnya, setelah 3 hari usai kongkow, baru dia tau kalau ada temennya yang positif (covid-19). Akhirnya dia telepon saya, dan saya sarankan agar dia periksa ke Rumah Sakit," cerita Pandji saat ditemui di Serang, Senin (16/3/2020).
Baca Juga:Diduga, Ada Anggota DPRD DKI Jakarta Positif Virus Corona, Siapa?
Sempat di inkubasi selama 8 jam dan hasil dari pemeriksaan menyatakan negatif virus corona. Namun, anak dari Wakil Bupati Serang tersebut tetap harus menjalani masa isolasi selama 14 hari.
"Sekarang di isolasi di Rumah Sakit Harapan Kita, dari hari Sabtu (14/3/2020), rencananya 14 hari. Kemarin diperiksa darah dan rontgen sih normal, tinggal periksa air tenggorokan, nanti hari Selasa (17/3/2020) hasilnya," ujarnya.
Namun demikian, meski nanti hasil dari pemeriksaan masih menyatakan negatif. Akan tetapi, prosedur untuk diisolasi bagi pasien diduga terpapar virus corona akan tetap dilakukan.
"Kalau negatif ya tetap harus di isolasi, tapi kalau hasilnya positif, ya masuk RSPI Soelianti Soeroso," kata Pandji.
Atas peristiwa tersebut, meski Pandji mengaku dirinya merasa cemas dan khawatir akan kondisi sang anak yang merupakan seorang dokter spesialis jantung harus menjalani pemeriksaan mengantisipasi penyebaran dari virus corona. Namun ia pun masih enggan untuk membesuk sang anak karena khawatir itu akan menyebar kepada diri dan keluarganya.
Baca Juga:Sidang Gugatan UU KPK di MK Ditunda karena Wabah Virus Corona
"Khawatir lah, kini diperiksa dokter spesialis paru. Saya pun sampai saat ini belum nengok, nggak berani," tukasnya.
Kontributor : Sofyan Hadi