SuaraBanten.id - Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut kawasan Kabupaten Lebak sebagai kawasan terbelakang di Provinsi Banten. Sebab ada seorang ibu yang lahir di pinggir jalan karena akses jalan ke puskesmas rusak.
Kejadian ibu melahirkan di pinggi jalan itu di Kampung Pasir Sempur, Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak.
“Memang daerah-daerah terbelakang, termasuk daeranya kan luas. Tahun ini, kami gelontorkan bantuan keuangan untuk Kabupaten Lebak Rp65 miliar dan Kabupaten Pandeglang Rp55 miliar,” ujar Wahidin ditemui usai acara penandatanganan nota kesepeahaman dengan Kejaksaan Tinggi Banten, di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Kota Serang, Rabu (11/3/2020).
Dikasih nama Borojol
Baca Juga:Borojol, Nama Bayi yang Lahir di Pinggir Jalan Rusak Lebak Banten
Anak bayi yang lahir di pinggir jalan rusak di Kabupaten Lebak dinamai Borojol. Borojol lahir dari rahim Sari (28), seorang ibu yang melahirkan di pinggir jalan rusak di Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten.
Saat itu Sari keburu melahirkan di jalan saat ingin ke puskesmas yang jaraknya 20 km dari kampungnya di Pasir Sepur. Karena akses jalan yang buruk dan tak ada ambulans, Sari pun melahirkan di jalan.
"Namanya Borojol. Bayinya laki-laki," kata Jaro Cibarani, Dulhani, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Rabu (11/03/2020).
Detik-detik melahirkan
Sari melahirkan di pinggir jalan karena akses dari rumahnya ke puskesmas jauh. Selain itu akses jalan Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten jelek.
Baca Juga:Jalan di Lebak Banten Jelek, Sari Melahirkan di Pinggir Jalanan
Cirinten berlokasi dekat dengan perkampungan Suku Baduy Dalam. Aksesnya jauh dari pusat kota di Kabupaten Lebak, Banten. Menurut Dulhani, saat itu suami Sari sedang berladang di hutan, Sari pun meminta tolong ke saudaranya untuk di antatkan ke Puskesmas Cirinten. Namun nahas, ditengah jalan ban motor yang ditumpanginya betus.
Sari pun tak sanggup lagi menahan mulas dan melahirkan anak keduanya seorang diri, ditemani oleh saudaranya tersebut ditengah jalan. Di mana sekelilingnya berupa hutan dan ladang warga.
Usai melahirkan seorang diri, melintas bidan dan beberapa pegawai Puskesmas kemudian membantu Sari. Ibu beserta bayinya selanjutnya dibawa ke Puskesmas Cirinten untuk ditangani secara media, seperti pemeriksaan kesehatan ibu dan bayinya.
"Langsung dibawa ke puskesmas. Itu kebetulan mau kondangan, ke Pasir Gembong, bidan juga itu. Alhamdulillah sehat semua, selamet," jelas Dulhani.
Dulhani mengaku sudah berulang kali mengusulkan pembangunan jalan agar layak dilewati dan mempermudah akses warga beraktifitas. Begitupun dengan Puskesmas Pembantu (Pustu), harapannya bisa dibangun dan disediakan tenaga medisnya. Namun hingga kini, belum ada realisasi yang dilakukan oleh Pemkab Lebak. Di mana, Desa Cibarani berisikan empat Rukun Warga (RW) dan 17 Rukun Tetangga (RT).