SuaraBanten.id - Massa aksi sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2019 dari Banten telah tiba di kawasan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta pada Kamis (27/6/2019) pagi.
Massa dari Banten tersebut sudah membaur dengan peserta aksi yang berasal dari daerah lain. Seorang peserta aksi asal Tangerang, Ikhwan mengemukakan peserta aksi yang berasal dari Banten didominasi santri.
"Hampir (mayoritas) semua santri," jelasnya kepada Bantenhits.com - jaringan Suara.com.
Dari pantauan BantenHits.com, Santri Tangerang yang mengikuti aksi ada yang mengenakan baju koko ada juga yang mengenakan kaos hitam bergambar Habib Bahar. Mereka membentangkan spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab dan Habib Bahar. Mereka juga terus meneriakkan yel yel, “Bebaskan guru kami! ”
Baca Juga:Alasan Mahkamah Agung Tolak Gugatan Prabowo
Sebelumnya, meski ada imbauan dari Kapolda Banten, sekitar 1.000-an massa dari Banten tetap bergerak ke Jakarta. Mereka berangkat masing-masing secara sukarela ke Jakarta tanpa dikomando.
"Keberangkatan massa aksi 212 memakai sepeda motor, jadi ada yang berangkat siang hari, pagi hari, maupun malam hari,” ujar Sekretaris Organisasi Pemuda Islam Kota Serang, Khoirul Umam, kepada wartawan, Rabu 26 Juni 2019.
Saat aksi tersebut, dua warga Banten, tercatat menjadi korban tewas tertembak peluru saat mengikuti aksi 22 Mei 2019 menolak hasil Pemilu di Jakarta. Mereka adalah Abdul Aziz (27) dan Bachtiar Alamsyah (23).