SuaraBanten.id - Kenaikan harga cabai di sejumlah pasar di Kabupaten Tangerang dipengaruhi oleh faktor cuaca buruk yang berdampak pada stok dan hasil panen petani berkurang.
Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Banten menyebut kini Kabupaten Tangerang mendapat kiriman komoditi cabai dari luar.
"Kenapa pangan cabai itu sekarang mahal, karena kita mendapat kiriman komoditi cabai dari luar daerah berkurang. Banyak petani gagal panen yang disebabkan oleh iklim sekarang," kata Kabid Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Arief dikutip dari Antara, Selasa (14/11/2023).
Arief mengungkapkan, harga cabai rawit beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan diakibatkan kekurangan stok karena cuaca ekstrem yang melanda daerah asal pertanian cabai.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Klaim Dapat Dukungan Abuya Muhtadi: Beliau InsyaAllah Mendukung
Kata Arief, jenis cabai yang mengalami kenaikan akibat cuaca buruk di antaranya seperti cabai merah keriting, dan cabe rawit merah.
"Dan memang selama ini kita (Kabupaten Tangerang) mengandalkan cabai dari luar daerah. Kalau dari kita tidak ada. Kebanyakan kita ambil dari Jawa Tengah," ujarnya.
Dengan adanya kenaikan harga, pemerintah setempat langsung melakukan operasi pasar dan membuat harga cabai mengalami penurunan.
Harga cabai di pasaran saat ini dari harga Rp86.667/kg turun menjadi Rp85.833 per kilogram, atau sebesar 116, 67 persen menjadi 114,58 persen dengan harga acuan Bapanas Rp40.000 per kilogram.
Kendati demikian, dalam upaya menekan kenaikan harga tersebut, Disperindag Kabupaten Tangerang terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat untuk menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan pangan.
Baca Juga: MUI Lebak Minta Umat Muslim Tak Beli Produk Israel, Fatwa MUI Haram!
"Tentunya kita akan berupaya menekan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi saat ini. Tetapi kita dalam hal ini tidak bisa intervensi harga, kecuali beras," pungkas Arief. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Pesona Curug Goong Pandeglang, Surga Tersembunyi untuk Liburan Keluarga di Banten
-
4 Rekomendasi AC Rp2 Jutaan Terbaik untuk di Rumah: Nyaman, Irit, dan Hemat Budget!
-
Hujan Deras Tak Terduga! BMKG Ungkap Wilayah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem
-
UMKM Naik Kelas, Sanrah Food Buktikan Peran BRI Dalam Ekspor Produk Lokal
-
Rahasia Modifikasi Cuaca BMKG: Ini Cara Mereka Kendalikan Hujan
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
Terkini
-
Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Korban Digagahi Sejak SD Hingga SMA
-
Xpander Picu Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang-Merak, Dua Orang Luka-luka
-
Kasus Dugaan Korupsi Jamkrida Diselidiki Polda Banten
-
Kelebihan Bayar Lahan RSUD dan Puspemkab Tangerang Rp26 Miliar Disorot BPK
-
Ekspor Banten di Smester 1 Capai 3,6 Dolar Amerika