Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 14 November 2023 | 12:15 WIB
ILUSTRASI Cabai- Salah seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Rakyat Pariaman. [Dok.Antara]

SuaraBanten.id - Kenaikan harga cabai di sejumlah pasar di Kabupaten Tangerang dipengaruhi oleh faktor cuaca buruk yang berdampak pada stok dan hasil panen petani berkurang.

Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Banten menyebut kini Kabupaten Tangerang mendapat kiriman komoditi cabai dari luar.

"Kenapa pangan cabai itu sekarang mahal, karena kita mendapat kiriman komoditi cabai dari luar daerah berkurang. Banyak petani gagal panen yang disebabkan oleh iklim sekarang," kata Kabid Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Arief dikutip dari Antara, Selasa (14/11/2023).

Arief mengungkapkan, harga cabai rawit beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan diakibatkan kekurangan stok karena cuaca ekstrem yang melanda daerah asal pertanian cabai.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Klaim Dapat Dukungan Abuya Muhtadi: Beliau InsyaAllah Mendukung

Kata Arief, jenis cabai yang mengalami kenaikan akibat cuaca buruk di antaranya seperti cabai merah keriting, dan cabe rawit merah.

"Dan memang selama ini kita (Kabupaten Tangerang) mengandalkan cabai dari luar daerah. Kalau dari kita tidak ada. Kebanyakan kita ambil dari Jawa Tengah," ujarnya.

Dengan adanya kenaikan harga, pemerintah setempat langsung melakukan operasi pasar dan membuat harga cabai mengalami penurunan.

Harga cabai di pasaran saat ini dari harga Rp86.667/kg turun menjadi Rp85.833 per kilogram, atau sebesar 116, 67 persen menjadi 114,58 persen dengan harga acuan Bapanas Rp40.000 per kilogram.

Kendati demikian, dalam upaya menekan kenaikan harga tersebut, Disperindag Kabupaten Tangerang terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat untuk menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan pangan.

Baca Juga: MUI Lebak Minta Umat Muslim Tak Beli Produk Israel, Fatwa MUI Haram!

"Tentunya kita akan berupaya menekan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi saat ini. Tetapi kita dalam hal ini tidak bisa intervensi harga, kecuali beras," pungkas Arief. (ANTARA)

Load More