Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 07 November 2023 | 16:05 WIB
Rapat Tindaklanjut Hasil Verifikasi dan Validasi Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang digelar di Aula Setda II Pemkot Cilegon, Selasa (7/11/2023). [Bantennews.co.id]

SuaraBanten.id - Meski Kota Cilegon, Banten kerap disebut Kota Industri, ternyata kota yang berada di ujung Barat Pulau Jawa itu masih mempunyai masyarakat miskin cukup banyak dengan jumlah puluhan ribu.

Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (PMK), masyarakat miskin di Kota Cilegon, Banten mencapai 87 ribu.

Masyarakat miskin di Kota Cilegon itu masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah. Puluhan ribu masyarakat miskin itu terungkap saat Rapat Tindaklanjut Hasil Verifikasi dan Validasi Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kepala Dinas Sosial atau Dinsos Kota Cilegon, Damanhuri mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan sinkronisasi data dari Kementerian PMK dengan data yang ada di lapangan.

Baca Juga: Profil Aklani, Kades Banten Nyawer LC Pakai Uang Korupsi Proyek Rp 925 Juta

“Kemarin kita dikasih data dari Bappeda terkait masalah P3KE yaitu ada 87 ribu, data Bappeda ini dari Kementerian PMK, kemudian kita telah lakukan verifikasi," kata Damanhuri dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id).

Setelah melakukan verifikasi di lapangan, Damanhuri mengungkap ada puluhan ribu data yang belum masuk DTKS.

"Sudah kita lakukan verifikasi di lapangan dan tadi sudah disampaikan ada data yang sudah masuk dalam data DTKS, ada yang masih belum masuk DTKS kurang lebih sekitar 47 ribu,” imbuhnya.

Menurutnya, singkronisasi data ini sangat penting untuk penyaluran bantuan yang tepat sasaran.

“Sebanyak 47 ribu data ini karena memang warga masyarakat yang membutuhkan keperluan sosial terhadap kesejahteraan masyarakat. Kami mengharapkan seluruh operator atau pendamping dan juga verifikasi lapangan harap segera dimasukkan ke dalam DTKS agar ketika mereka membutuhkan bisa dimanfaatkan,” katanya.

Baca Juga: Minggu Malam, Sumur Banten Diguncang Gempa M 3,7

Usai dilakukan verifikasi, Damanhuri mengungkapkan terdapat sekitar 2 ribu data yang tidak ditemukan oleh petugas verifikator.

“Ada yang belum terverifikasi karena tidak ditemukan, kemungkinan sudah pindah, meninggal dan lainnya, ada sekitar 2 ribuan, jadi sisa 47 ribu yang kita lakukan verifikasi supaya segera dimasukkan ke dalam data DTKS,” ujarnya.

Kata Damanhuri, kecamatan yang paling banyak belum masuk data DTKS berada di Kecamatan Jombang dan Kecamatan Citangkil.

“Itu saya lihat tadi Jombang kurang lebih 2 ribuan, tepatnya di Kelurahan Jombang Wetan, kemudian Citangkil, dan lainnya sudah sedikit,” terangnya

Damanhuri memaparkan, kategori masyarakat miskin di Kota Cilegon berdasarkan pendapatan yang rendah dan daya beli yang menurun.

“Parameternya yang jelas bagi mereka yang tidak mampu, kemudian daya beli masyarakat yang menurun. Misalnya contoh penghasilannya berapa? Apakah dia di atas UMR atau tidak? Kita yang dicari itu kan yang di bawah itu,” pungkasnya.

Load More