SuaraBanten.id - Tepat pada 17 Agustus 1945 silam, Soekarno-Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Meski demikian kabar soal kekalahan Jepang yang disusul proklamasi kemerdekaan itu baru sampai ke Banten pada 20 Agustus 1945.
Saat itu, kabar kemerdekaan dibawa oleh empat pemuda yakni, Pandu Kartawiguna, Ibnu Parna, Abdul Muluk dan Azis. Mereka berempat diutus Wakil ketua dan sekretaris Angkatan Pemuda Indonesia (API) Chaerul Saleh yang bermarkas di Menteng 31 Jakarta.
Para anggota API diutus ke berbagai daerah termasuk Banten untuk menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan kala itu.
Keempat pemuda itu diminta untuk menyampaikan kabar kemerdekaan langsung ke telinga tokoh perjuangan Banten di antaranya, KH Ahmad Khatib, KH Syam’un, dan Zulkarnain Surya.
Baca Juga: Gempa Banten Magnitudo 5,7 Terasa Hingga Bandung dan Bogor
Termasuk ke kelompok pejuang kemerdekaan dari golongan muda seperti Ali Amangku dan Ayip Dzuhri. Dari tokoh-tokoh ini, pesan kemerdekaan lalu minta disampaikan langsung ke telinga warga di seluruh keresidenan Banten.
Saat itu, Chaerul juga berpesan meminta pejuang pemuda di Serang bisa merebut pos-pos kekuasaan yang dikuasai oleh Jepang.
Pada 20 Agustus 1945, informasi kemerdekaan sampai di Serang ke tokoh-tokoh yang sebelumnya disebutkan dan disampaikan kepada masyarakat di Banten.
Informasi kemerdekaan ini juga disampaikan bahwa kemerdekaan bukan suatu pemberian dari penjajah Jepang.
“Berita kekalahan Jepang disusul proklamasi kemerdekaan Indonesia baru dapat diterima dan disebarkan kepada penduduk di kota Serang pada 20 Agustus oleh Pandu Kartawiguna, Ibnu Parna, Abdul Muluk, dan Ajiz. Mereka pemuda dari Jakarta yang diutus untuk menyiarkan berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia ke daerah Banten,” begitu tertulis di buku ‘Catatan Masa Lalu Banten’ karangan Halwany Michrob.
Baca Juga: Muara Binuangeun Banten Diguncang Gempa Magnitudo 5,9
Kabar kemerdekaan itu kemudian dilanjutkan dengan upaya pemuda di Serang, Banten yang melucuti simbol-simbol kekuasaan Jepang.
Aksi pertama dilakukan pemudi bernama Sri Sahuli, pemimpin API Puteri di Serang yang menurunkan bender jepang di Hotel Vos, Serang. Aksi tersebut kemudian diikuti di berbagai tempat di kantor-kantor yang dikuasai Jepang.
Hotel Vos pernah berfungsi menjadi markas tentara republik. Saat ini telah berubah menjadi pusat perbelanjaan.
Sri Sahuli adalah pemudi lulusan SMP yang mempunyai seorang teman bernama Jimambanh. Kedua gadis ini mengabaikan keselamatan jiwanya dan nekat menurunkan bendera Jepang yang berkibar di Hotel Vos Kota Serang, dan menggantinya dengan merah putih.
Padahal jarak antara Hotel Vos dan markas tentara Jepang (Kempetai-sekarang menjadi Gedung Juang 45) sangat dekat.
“Sri Sahuli membangkitkan semangat para pemudi di selutuh Banten. Sri Sahuli sendiri sering menyamar sebagai gadis desa ketika menyusup ke garis depan (pertempuran),” tulis Matia Madjiah dalam buku ‘Dokter Gerilya’.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gelandang Serang Bayern Munich Konfirmasi Status Darah Keturunan Indonesia, Siap untuk Ronde 4?
-
Skandal Investasi Bodong Guncang Cilegon: 52 Korban Merugi Miliaran, Kisah Pilu Gagal Nikah Terkuak
-
Profil Budi Prajogo, Wakil Ketua DPRD Banten yang Dicopot Usai "Titip Siswa" di SPMB
-
Eligible ke Ronde 4, Gelandang Serang Keturunan Non Belanda Rp4,35 Miliar Semakin Dekat Indonesia
-
Skandal Memo Titip Siswa DPRD Banten: Mendikdasmen Perintahkan Inspektorat Menginvestigasi
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Ekspor Banten di Smester 1 Capai 3,6 Dolar Amerika
-
17 SPBU di Lebak Banten Tak Terdaftar Sebagai 'Wajib Pajak'
-
Kasus Kekerasan Seksual Marak, Wali Kota Tangsel Minta RT Hingga Camat Turun Tangan
-
Ditinggal Kerja ke Arab Saudi, Gadis 9 Tahun di Serang Dicabuli Pacar Sang Ibu
-
Jurus Jitu Petani Serang: Terapkan Demplot, Panen Padi Auto Melimpah